Keutamaanmenuntut ilmu materi k13 paibp kelas 7 semester 1 bab 6. Tapi giliran ada yang mengajak untuk menuntut ilmu agama islam tentang hukum hukum allah lewat kajian al quran dan hadits shahih merasa enggan dan berat sekali. Soal pilihan ganda dan jawaban tentang ilmu. Berikut, contoh soal essay pai kelas x semester genap dan kunci.
Menuntut Ilmu Aqidah Akhlaq/PAIBP Kelas 10 SMA/SMK/MA/MAK. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini adalah materi Aqidah Akhlaq kelas 10 SMA/SMK/MA/MAK Muhammadiyah Bab 5 Menuntut Ilmu yang merupakan bagian materi Aqidah Akhlak semester genap. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga ya, materi ini juga cocok dipelajari oleh para siswa kelas 10 yang mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab Menuntut Ilmu. Untuk memudahkan dalam mempelajari materi bab ini secara runtut, berikut ini Sekolahmuonline buatkan Daftar Isi-nyaTinggal Klik SHOWMenuntut IlmuIlmu adalah cahaya kehidupan. Ilmu ibarat cahaya yang menyinari dalam kegelapan yang menunjukkan arah menuju jalan yang ditempuh. Tanpa ilmu seseorang akan tersesat jauh ke dalam jurang kebodohan. Dengan ilmu pengetahuan jarak yang jauh terasa dekat, waktu yang lama terasa singkat, pekerjaan yang berat menjadi ringan. Dengan ilmu manusia memperoleh segala yang ia cita-citakan. Ilmu adalah sumber raya yang Allah Swt. ciptakan ini, penuh dengan berbagai macam rahasia yang dikandungnya. Bumi, langit, laut, dan yang ada di sekitarnya adalah bagian dari alam raya yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Bagaimana dapat mengetahui rahasia yang ada di perut bumi, di dalam lautan, dan di ruang angkasa jika tidak melalui ilmu pengetahuan? Oleh karena itu, sungguhlah tepat Allah Swt. menjadikan manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi ini, karena manusia memiliki potensi pengetahuan untuk mengelola, mengurus, dan memanfaatkan alam raya yang Allah Swt. Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting. Orang-orang yang memiliki pengetahuan Allah Swt. menjanjikan dengan derajat yang tinggi di sisi-Nya, apalagi di sisi manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah saw. yang menganjurkan setiap umat Islam agar menuntut ilmu setinggi-tingginya. Rasulullah Saw. menyatakan bahwa orang-orang yang menuntut ilmu sama besar pahalanya dengan orang yang berjihad di jalan Allah Menuntut IlmuMenuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali ayat al-Qur’ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-laki maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dan dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai hamba abid. Untuk menjadi khalifah yang sukses, maka sudah barang tentu membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengelola dan merekayasa kehidupan di bumi ini tanpa bekal ilmu pengetahuan. Demikian pula sebagai hamba, untuk mencapai tingkat keyakinan keimanan tertinggi kepada Allah Swt. dan makhluk-makhluk-Nya yang gaib dibutuhkan ilmu pengetahuan yang ilmu juga tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Mengenai jarak, ada ungkapan yang menyatakan bahwa tuntutlah ilmu walau hingga ke negeri Cina. Demikian pula dalam hal waktu, Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga liang Menuntut IlmuIstilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang tidak bermanfaat, haram, dan berdosa bagi orang yang mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu fardu kifayah dan fardu Fardu KifayahHukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir. Seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu Fardu AinHukum mencari ilmu menjadi fardu ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan Orang yang Menuntut IlmuBeberapa kriteria atau karakter orang yang menuntut ilmu diantaranya- Mencintai ilmu sebagaimana ia mencintai Allah- Menghindari hal-hal yang dapat melalaikan- Jiwanya bersih dari sifat-sifat tercela- Tidak sombong- Menjaga kesucian- Belajar di setiap waktu dan tidak mudah puas dalam mencari ilmuKeutamaan Orang yang Menuntut IlmuOrang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Keutamaan Orang yang Menuntut IlmuOrang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Perumpamaan keutamaan orang alim dengan orang ahli ibadah seperti keutamaan antara bulan purnama dan Shollallahu alaihi wasallam bersabdaوفضلُ العالمِ على العابدِ كفضلِ القمرِ على سائرِ الكواكبِ إنَّ العلماءَ ورثةُ الأنبياءِ إنَّ الأنبياءَ لم يورِّثوا دينارًا ولا درْهمًا إنَّما ورَّثوا العلمَ فمَن أخذَ بِهِ فقد أخذَ بحظٍّ وافرٍ"Keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan ahli ibadah, seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mampu mengambilnya, berarti dia telah mengambil keberuntungan yang banyak." [ Dawud At-Tirmidzi keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan yang mengajarkannya adalah sebagai Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al-Mujadillah/5811 b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailamic. Merupakan sedekah yang paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majahd. Lebih utama daripada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailamie. Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu Żarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba ªarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada śalat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” Ibnu Majahf. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailamig. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surgaDari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” Muslim dan AhmadAdab dalam Menuntut IlmuAgar proses belajar berjalan dengan baik sehingga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan mampu mengantarkan kita menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat, beberapa hal harus kita perhatikan dalam menuntut ilmu- Meluruskan niat- Hormat tawadhu kepada guru- Mengawali dan mengakhiri dengan doa- ta’dziem mengagungkan/hormat kepada guru - mempunyai semangat belajar- suka membaca- bekerja kerasMenerapkan Perilaku MuliaPerilaku yang mencerminkan sikap memahami at-Taubah/9122, di antaranya tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai Jadilah orang yang berilmu pandai, sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim dapat mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Dengan demikian kebodohan yang ada di lingkungannya dapat terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang Jika tidak dapat menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang Jika tidak dapat menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita dapat mengambil hikmah dari materi yang kita Jika menjadi pendengar juga masih tidak dapat, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, di antaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika di antara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang Al-Qur’ān dan Hadits tentang Ilmu Pengetahuan Ayat-Ayat Al-Qur’ān tentang Ilmu at-Taubah/9122 وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَArtinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”Kandungan Ayat Dalam ayat tersebut, Allah Swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, apabila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi tekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif serta bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat umat Islam adalah untuk mempelajari agamanya, serta mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama itu kepada yang belum mengetahuinya. Tugas-tugas tersebut merupakan tugas umat dan tugas setiap pribadi muslim sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan masing-masing, karena Rasulullah saw. telah bersabda;Artinya “Dari Abdullah bin Amru, sesungguhnya Nabi saw. bersabda; “Sampaikanlah olehmu apa-apa yang telah kamu peroleh dariku walaupun hanya satu ayat al-Qur’ān”. BukhariApabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan telah mengerti hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan agama, tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan kemaksiatan. Selain itu, dapat melaksanakan perintah agama dengan baik dan dapat menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, umat Islam menjadi umat yang baik, sejahtera di dunia dan di karena ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan apabila ada orang-orang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja. Apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima tentang Mencari Ilmu dan Keutamaannya Hadis dari Ibnu Abd. Barr. Artinya “Rasulullah saw. Bersabda; Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dan sesungguhnya segala sesuatu hingga makhluk hidup di lautan memintakan ampun bagi penuntut ilmu” Ibnu Abdul Barr
Adapungaris besar isi dalam media pembelajaran powerpoint PPT mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas tujuh materi pokok pembelajaran kewajiban menuntut ilmu revisi yaitu kandungan Q.S. Al-Mujadalah ayat 11 yaitu Allah memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu dan Allah berjanji akan mengangkat derajat manusia dengan 3 syarat yaitu: beriman, berilmu, dan beramal saleh.
Menuntut Ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim. Bahkan Nabi Muhammad saw. mengibaratkan andaikan Ilmu itu berada di negeri yang jauh, tetap mesti kita perjuangkan. Di Indonesia masih banyak daerah yang terbelakang dan membuat anak-anaknya harus menempuh jarah puluhan kilometer dengan berjalan kaki untuk sampai kesekolah. belum lagi dengan medan tanah yang terjal namun terkadang sangat licin kala hujan, bahkan beberapa daerah mengharuskan teman-teman kita dipelosok tanah air itu untuk menyebrang aliran sungai yang cukup deras. Mengetahui hal itu, baiknya kita bersyukur kepada Allah Swt. karena kita tidak perlu melewati segala kesulitan itu, bentuk rasa syukur kita harus ditunjukkan dalam semangat belajar yang tinggi, gigih dan ulet, juga kejujuran yang utama. Jadilah anak Indonesia yang berkualitas. Carilah ilmu, karena yang ilmu akan menjaga kita. Ali Bin Abi Thalib pernah berkata yang kurang lebih begini artnya ” harta harus kamu jaga, sedangkan Ilmu akan menjaga mu, harta akan habis jika diberikan, sedangkan ilmu akan bertambah jika dibagikan” UKBM PAI BAB Menuntut Ilmu dapat diunduh di sini. Post navigation
Menuntutilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. "Bacalah dengan (menyebut) nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
Nikmatnya Menuntut Ilmu dan Indahnya Berbagi PengetahuanA. Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting. Orang-orang yang memiliki pengetahuan Allah Swt. janjikan dengan derajatyang tinggi di sisi-Nya, apalagi di sisi manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah saw. yang menganjurkan setiap umat Islam agar menuntut ilmu setinggi-tingginya. at-Taubah/9122 berisi perintah jihad itu tidak hanya dipahami dengan mengangkat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebarluaskannya juga termasuk kedalam jihad. Fungsi ilmu adalah untuk mencerdaskan umat. Tidak dibenarkan menuntut ilmu pengetahuan hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri. Pentingnya memperdalam ilmu pengetahuan, mengamalkannya dengan baik, dan menyebarluaskannya. Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan menyebut nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5 1. Hukum Menuntut Ilmu Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu fardu kifayah dan fardu ain. 1. Fardu Ain. Hukum mencari ilmu menjadi faru ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya. 2. Fardu Kifayah. Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya. 3. Haram, dimana hukumnya terlarang untuk dicari dan dipelajari, karena akan membawa pelakunya kepada kesesatan, kemaksiatan, bahkan kesyirikan kepada Allah Jalla wa Ala. Diantara ilmu yang termasuk dalam hukum ini adalah ilmu sihir. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Azza wa Jalla. 2. Orang yang Menuntut Ilmu 1. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al-Mujadillah/5811 2. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailami 3. Merupakan sedekah yangg paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majah 4. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailami 5. Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu Zarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba Zarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada śalat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” Ibnu Majah 6. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah. Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailami 7. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” Muslim dan Ahmad B. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan at-Taubah/9122 a. Lafal Ayat dan Artinya وَمَاكَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَآفَةً فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِنهُمْ طَآئِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ b. Hukum Tajwid Surat at-Tabah/9122 Lafal Hukum Tajwid وَمَا mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif كَانَ mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif الْمُؤْمِنُونَ idhar qomariyah karena ada alif lam diikuti mim, dan mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun لِيَنْفِرُوا ikfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf fa' كَافَّةً mad lazim mustaqqal kilmi karena ada mad thobi'i bertemu huruf yang bertanda baca tasydid dalam satu kata فَلَوْ mad layyin karena ada wawu sukun yang didahului huruf dengan tanda baca fathah لَا mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif مِنْ كُلِّ ikfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf kaf فِرْقَةٍ مِنْهُمْ idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu huruf mim, dan idhar halqi karena ada nun sukun bertemu huruf ha' مِنْهُمْ طَائِفَةٌ idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu huruf tho' طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا idghom bila ghunnah karena ada tanwin bertemu huruf lam فِي mad thobi'i karena ada ya' sukun didahului kasro الدِّينِ idhom syamsyiyah karena ada alif lam diikuti dal وَلِيُنْذِرُوا ihfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu dzal قَوْمَهُمْ mad layyin karena ada wawu sukun didahului fathah قَوْمَهُمْ إِذَا idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu alif إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu lam لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu ya' يَحْذَرُونَ mad arid lis sukun karena ada mad thobi'i sebelom waqof Artinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” c. Kandungan Ayat Dalam ayat ini, Allah swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi bertekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan. Ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan bila ada orangorang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima pengetahuan C. Hadist tentang Mencari Ilmu dan Keutamaannya 1. Hadits tentang salah satu Fungsi ilmu Artinya ’Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu.” HR. Thabrani 2. Hadits tentang hukum menuntut ilmu رِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ طَلَبُ اْلعِلْمِ فَ Artinya Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”HR. Ibnu Abdil Bari 3. Kewajiban mencari ilmu itu tidak memandang batasan usia, melainkan seumur hidup. Sabda Nabi SAW Artinya “Carilah ilmu itu sejak dari ayunan sampai masuk ke liang lahat”HR. Muslim 4. Menuntut ilmu itu harus mau bersusah payah, karena ilmu itu harus dicari di mana saja, sekalipun sangat jauh tempatnya dan banyak rintangannya, seperti sabda Nabi SAW Artinya , “Carilah ilmu itu walau di negeri Cina”.HR. Abdul Bar 5. Etika menuntut ilmu Artinya ”Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” HR Tabrani D. Menerapkan Perilaku Mulia Perilaku yang mencerminkan sikap memahami at-Taubah/9122, di antaranya tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut. 1. Jadilah orang yang berilmu pandai, sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orangorang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan yang ada dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas. 2. Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai. 3. Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita bisa mengambil hikmah dari apa yang kita dengar. 4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain. 5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka
Berisikanmateri yang sama dengan soal PG PAI bagian ke-5 yaitu tentang "Menuntut Ilmu", contoh soal essay Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 kelas 10 semester genap ini, merupakan lanjutan Contoh Soal Essay PAI SMA Kelas X Semester 2 ~ K13 bagian ke-4 (soal nomor 46-60). Berikut, contoh soal essay PAI kelas X Semester genap dan kunci jawabannya, untuk siswa SMA/SMK/MA/MAK
3 SENANG MENUNTUT ILMU DAN MENGAMALKANNYA Sebelum mulai pembelajaran, mari membaca al-Qur’an dengan tartil. Semoga dengan membiasakan diri membaca al-Qur’an, kita selalu mendapat keberkahan dan kemudahan dalam belajar dan mendapatkan rida Allah Swt. Aamiin. Aktivitas 1. Bacalah al-Baqarah/2 30-32 di bawah ini bersama-sama dengan tartil selama 5-10 menit! 2. Perhatikan makhraj dan tajwidnya! 60 61 Aktivitas Amati gambar-gambar berikut dan kemudian berikan tanggapan atau komentar pada setiap gambar berkaitan dengan tema ”senang menuntut ilmu dan mengamalkannya”! Gambar Gambar Gambar Gambar 62 Aktivitas Baca dan cermati artikel di bawah ini dan kemudian tulislah nilai-nilai keteladanan yang terkandung dalam artikel tersebut di buku tugas! Kisah Imam Abu Hatim Muhammad bin Idris Ar-Razi Menuntut Ilmu Al Hafizh Imam Ibnu Abi Hatim ar Razi dalam kitabnya, Muqaddimah Al-Jarh wa At-Ta’dil menceritakan biografi orang tuanya, yaitu Imam Abu Hatim Muhammad bin Idris Ar-Razi yang dilahirkan pada tahun 195 H dan wafat pada tahun 277 H. Dia menceritakan perjalanan orang tuanya dalam mencari ilmu pada halaman 395 dalam kitab tersebut. Ibnu Abi Hatim mengatakan, aku mendengar ayahku berkata, “Pertama kali aku keluar untuk mencari hadis yaitu melakukan perjalanan selama tujuh tahun. Aku hitung langkahku ketika berjalan kaki lebih dari seribu farsakh. Aku terus menerus menghitung hingga setelah lebih dari seribu, aku berhenti.” Adapun perjalananku dari Kufah ke Baqhdad tidak aku hitung bera- pa kali, sedangkan dari Mekkah ke Madinah sudah berkali-kali. Aku juga pernah melakukan perjalanan dari lautan dekat kota Sala yaitu di daer- ah ujung bagian Barat menuju Mesir dengan berjalan kaki. Dari Mesir sampai Ramallah juga berjalan kaki. Dari Ramallah menuju Asqalan. Dari Ramallah menuju Thabariyah. Dari Thabariyah menuju Damaskus. Dari Damaskus menuju Himsha. Dari Himsha menuju Anthakia, dan dari An- thakia menuju Tharsus. Aku kembali dari Tharsus menuju Himsha. Dari Himsha menuju Antha- kia, dan dari Antakia menuju Tharsus. Aku kembali dari Tharsus menuju Himsha. Masih tersisa untukku satu hadis dari Abu Al–Yaman sehingga aku mendengar darinya. Aku pergi dari Himsha menuju Baisan, dan dari Baisan menuju Ar-Raqqah, dan dari Ar–Raqqah aku naik kapal di atas sungai Furat menuju Baghdad. Aku lalu meneruskan perjalanan dari Wasith sampai Nil sebelum aku sampai ke Syam. Kemudian, dari Nil ke Kufah. Semua itu aku lakukan dengan berjalan kaki. Inilah perjalanan- ku pertama dalam mencari hadis yang ketika itu aku berusia dua puluh 63 tahun. Aku berjalan selama tujuh tahun. Aku keluar mulai dari Ar–Ray pada tahun 213 H di bulan Ramadhan dan kembali pada tahun 221 H. Pada kali yang kedua aku melakukan perjalanan pada tahun 242 H dan pulang pada tahun 245, yaitu selama tiga tahun. Pada saat itu usiaku suah 47 tahun. Sumber \"Kisah-kisah Para Ulama dalam Menuntut Ilmu\" karya Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah. Seorang muslim harus melaksanakan ajaran agamanya dengan benar berdasarkan al-Qur’an dan Hadis. Bagi seorang muslim, tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya saja tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Keislaman seorang muslim harus dibuktikan dengan perbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, solusi untuk memahami Islam adalah dengan menuntut ilmu. Semangat menuntut ilmu ini harus terus digelorakan dalam kehidupan sehari-hari karena semua aspek kehidupan manusia membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai. Seseorang yang akan memasak tentu butuh bahan-bahan makanan. Bahan tersebut harus dibeli dengan uang. Uang didapatkan dengan cara bekerja. Suatu pekerjaan harus ditopang dengan ilmu pengetahuan. Itulah rangkaian kehidupan manusia terkait kebutuhannya pada ilmu. Dari sini bisa disimpulkan bahwa ilmu merupakan sarana untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 1. Pengertian Menuntut Ilmu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kata ilmu diartikan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan sebagainya. Kata ilmu itu sendiri 64 berasal dari bahasa Arab, yang berasal dari kata alima-ya’lamu-ilman . Alima merupakan kata kerja yang artinya mengetahui. Selanjutnya, Quraish Shihab dalam buku Menyingkap Tabir Ilahi menjelaskan makna ilmu adalah suatu pengenalan yang sangat jelas terhadap suatu obyek. Artinya adalah bahwa sesuatu yang digambarkan tersebut sangat jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan. Sebagian ulama menjelaskan bahwa ilmu secara istilah adalah ma’rifat pengetahuan sebagai lawan dari al-jahl ketidaktahuan. Menurut ulama lainnya, ilmu itu lebih jelas dari apa yang diketahui tentang segala sesuatunya. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i, yaitu ilmu yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada rasul-Nya yang berupa keterangan dan petunjuk. Ilmu syar'i dan non syar'i yang berbasis alam jagad raya dan fenomena sosial juga wajib dipelajari, sehingga tidak terjadi dikotomi. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan ilmu adalah kumpulan dari pengetahuan tentang sesuatu. Sementara yang dimaksud dengan menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh pengetahuan dengan tujuan untuk mengubah seseorang dari tidak tahu menjadi tahu,; mengubah perilaku ke arah yang lebih baik sehingga seseorang tersebut memiliki kecakapan bukan hanya bersifat intelektual, melainkan juga yang bersifat sosial dan religius karena pada dasarnya dengan memiliki ilmu menjadikan seseorang mendapatkan jalan untuk mendapatkan kebenaran. 2. Klasifikasi Ilmu Dilihat dari Hukum Mempelajarinya Ilmu dibagi menjadi dua, yaitu a. Ilmu Fardu ain Ilmu Fardu ain merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Biasanya disebut dengan ilmu agama. Ada tiga unsur utama dari agama, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Seorang muslim wajib mengetahui ilmu yang berkaitan dengan rukun iman, rukun Islam sehingga seorang muslim mampu memahami dan melaksanakan amalan yang benar dalam kehidupan sehari-hari, baik yang terkait dengan Allah Swt. maupun yang terkait dengan manusia dan lingkungan. 65 Seseorang yang memahami dasar-dasar Islam dan keesaan Allah, esensi dan sifat-sifat-Nya tauhid akan terhindar dari perilaku sirik. Seseorang yang mengerti dan memahami ilmu al-Quran akan mudah baginya Gambar Mempelajari ilmu agama membaca al-Qur’an sesuai dengan hendaknya sedini mungkin kaidah tajwid, memahami arti dan kandungan isinya. Demikian pula seseorang yang mengenal nabi Muhammad Saw., sunnah dan kehidupannya akan menjadikan Rasulullah Saw. sebagai suri tauladan dalam kehidupannya. b. Ilmu Fardu Kifayah Jenis ilmu yang fardu kifayah adalah ilmu yang apabila sudah ada dari sebagian muslim mempelajarinya, maka sudah gugur kewajiban muslim lainnya. Di antaranya, ilmu yang dibutuhkan manusia untuk urusan dunia, yaitu ilmu yang merujuk kepada ilmu-ilmu sains yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan dan penelitian seperti kedokteran, fisika, kimia, biologi, astronomi, geografi, antropologi, sosiologi, matematika, pertanian, ekonomi, dan lain sebagainya. Dari sudut pandang manusia, dua jenis ilmu tersebut, baik yang fardu ain maupun fardu kifayah harus diperoleh melalui perbuatan secara sadar karena tidak ada ilmu yang bermanfaat tanpa amal yang lahir dari ilmu tersebut. Tidak ada amal yang bermakna tanpa ilmu. Ilmu-ilmu yang bersifat fardu ain menjadi dasar dan asas utama untuk ilmu-ilmu yang bersifat fardu kifayah. Karena tugas ilmu-ilmu yang bersifat fardu ain adalah menuntun manusia yang menuntut ilmu yang bersifat fardu kifayah agar tetap menjadi seorang muslim yang baik. Gambar ilmu-ilmu untuk tetap tegaknya syari’at Islam 66 3. Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu a. Menjadikan Manusia Memiliki Keunggulan dari Makhluk Lainnya Manusia oleh Allah Swt. diberi tugas untuk menjadi khalifah di muka bumi. Dengan ilmu yang dimiliki manusia unggul dibandingkan dengan makhluk- makhluk lain sehingga manusia mampu menjalankan fungsi kekhalifahannya dengan baik dan benar. Hal tersebut tercermin dari kisah kejadian manusia pertama dalam al-Qur’an surat al-Baqarah/231-32 yang berbunyi Artinya “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!”31 Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”32 b. Mengangkat Derajat Seorang Manusia Ilmu dapat mengangkat pemiliknya menjadi orang yang terhormat dan memi- liki kedudukan. Semua itu dapat disaksikan dalam ke- hidupan sehari-hari bagaima- na kehidupan seseorang yang memiliki ilmu akan berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu. Hidupnya akan lebih sejahtera secara materi. Gambar ilmu dapat mengangkat Allah Swt. mengabarkan bah- derajat seseorang wa ilmu mampu mengangkat derajat seseorang dalam al-Mujadalah/58 11 yang berbunyi 67 Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”. c. Warisan Para Nabi Para nabi merupakan orang-orang mulia yang dipilih oleh Allah Swt. Dengan ilmu yang dimilikinya, mereka mengajarkan kebenaran kepada manusia. Oleh karena itu, orang yang menuntut ilmu dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt., tepatlah dikatakan sebagai para pewaris, yaitu para ulama. Rasulullah Saw. bersabda dalam sebuah hadis Artinya Dari Abu Darda’ Rasulullah SAW bersabda “sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi itu tidak pernah mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka siapa mengambilnya, sungguh telah mengambil bagian yang besar”. Tirmidzi d. Ilmu adalah Imamnya Amal Sesungguhnya ilmu adalah imamnya amal karena setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh seseorang harus berpedoman kepada ilmu. Hal itu berarti bahwa setiap orang yang melakukan aktivitas dalam keseharian apa pun bentuknya harus mengetahui ilmunya terlebih dahulu agar terhindar dari kesalahan dan nilai ibadahnya kepada Allah Swt. tidak tertolak. 68 Aktivitas Bersama kelompokmu, carilah dalil naqli baik dari al-Qur’an ataupun hadis yang berisi tentang keutamaan dan kemuliaan ilmu selain yang sudah diungkapkan di atas. Presentasikan hasil pekerjaanmu di depan kelas! 4. Dalil Perintah Menuntut Ilmu Agama Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan masalah ilmu. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya teks-teks dalil yang berasal baik dari al-Qur’an maupun hadis tentang hal tersebut. Konteks dalilnya pun beraneka ragam. Ada yang sifatnya memberi dan menjelaskan anjuran, ada juga yang menyebutkan keutamaan-keutamaan ilmu dan menuntut ilmu serta celaan terhadap orang-orang yang tidak berilmu. Salah satunya adalah tentang anjuran menuntut ilmu yaitu at-Taubah/9 122 yang berbunyi Artinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” Dalam buku Al-Qur’an & Tafsir Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa Allah Swt. menyatakan bahwa tidak semua orang beriman harus ikut berperang apabila perang tersebut dapat dilakukan oleh sebagian umat Islam. Dengan demikian, dalam kehidupan masyarakat harus ada pembagian tugas. Sebagian umat Islam Gambar Membaca buku jendela mengenal dunia dan pengetahuan 69 berangkat berperang dan sebagian lagi belajar mencari ilmu serta mendalami ilmu agama. Ini dilakukan agar ajaran Islam dapat dipahami turun temurun kepada umat Islam yang lain sehingga kecerdasan umat Islam tetap terjaga dan dapat ditingkatkan. Hal itu berarti bahwa orang yang berjuang mencari ilmu sama nilainya dengan orang yang berjuang di medan pertempuran. Mereka sama-sama berjihad walau dalam bidang dan cara yang berbeda. Tujuan menuntut dan mendalami ilmu agama adalah untuk mencerdaskan umat dan mengembangkan ajaran Islam supaya dapat disebarluaskan dan dipahami semua oleh orang yang ada di masyarakat. Pada kenyataanmya, di dalam kehidupan bermasyarakat tidak semua umat Islam mampu mendalami agama Islam terkait dengan kesibukan profesinya. Oleh karena itu, harus ada sebagian dari umat Islam yang menggunakan waktu dan tenaganya untuk menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama. Dengan demikian, proses penyebaran ilmu tersebut, dan aktivitas dakwah Islam tetap berjalan dengan baik . Kewajiban menuntut ilmu, menurut pengertian yang tersurat dari at-Taubah/9 122 adalah ilmu dalam bidang agama yang berisikan sistem dan ajaran keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tatacara berhubungan dengan pergaulan sesama manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, setiap ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan dapat mencerdaskan kehidupan umat Islam dan tidak bertentangan dengan norma-norma agama, wajib dipelajari. Oleh karena umat Islam ditunjuk oleh Allah Swt. sebagai khalifah di muka bumi, maka Allah Swt. memerintahkan untuk memakmurkannya dan menciptakan kehidupan yang baik. Ilmu pengetahuan merupakan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Dari penjelasan di atas, dapat diambil suatu pengertian bahwa setiap orang mukmin dalam bidang ilmu pengetahuan, memiliki tiga macam kewajiban, yaitu 1 menuntut ilmu, 2 mengamalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain. Aktivitas Carilah ayat-ayat al-Qur’an atau hadis yang terkait dengan perintah menuntut ilmu! Tulis di buku tugas, dan kumpulkan! 70 5. Etika dalam Menuntut Ilmu Supaya proses dalam menuntut ilmu dapat berjalan dengan baik dan ilmu yang bermanfaat dan mampu mengantarkan menjadi orang yang sukses di dunia dan selamat di akhirat kelak, beberapa hal harus diperhatikan ketika menuntut ilmu, antara lain sebagai berikut. a. Meluruskan niat Dalam ajaran Islam segala sesuatu yang bernilai ibadah itu tergantung dari niat dan tujuannya. Oleh karena itu, ketulusan niat bagi orang yang menuntut ilmu sangat ditekankan agar dengan niat yang ikhlas tersebut mampu mengantarkan orang tersebut berhasil dan sukses dalam menjalani kehidupannya kelak. Adapun niat yang harus dimiliki para penuntut ilmu adalah 1 dalam rangka melaksanakan perintah Allah Swt. dan Rasulullah Saw.; 2 untuk menghilangkan kebodohan pada diri sendiri dan kebodohan orang lain; 3 mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah dan terarah; dan 4 menjadikan bekal untuk kehidupan di akhirat agar dapat selamat dan mendapatkan husnul khatimah; b. Bersikap hormat terhadap guru Setiap penuntut ilmu wajib memiliki rasa hormat terhadap guru. Guru merupakan seseo- rang yang memberikan ilmu yang dengan ilmunya ia men- jadikan orang tersebut menjadi Gambar Hormat pada guru agar mulia, baik di kehidupan dunia memperoleh keberkahan maupun di akhirat. Salah satu cara untuk menghormati guru adalah dengan bersikap sopan dan santun serta memuliakannya, baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal dunia. c. Awali dan akhiri ketika menuntut ilmu dengan berdo’a kepada Allah Swt. 71 Berdoalah kepada Allah Swt setiap mengawali sesuatu yang baik, termasuk dalam hal menuntut ilmu setidaknya dengan membaca basmalah dan mengakhirinya dengan membaca hamdalah. Rasulullah Saw. bersabda Artinya “Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasululah Saw. bersabda “Setiap perkataan atau perkara yang mempunyai nilai kebaikan, tetapi tidak dibuka dengan menyebut nama Allah, maka terputus berkahnya.” Ahmad Salah satu doa untuk memulai proses menuntut ilmu adalah Artinya “ Ya Allah tambahkanlah aku ilmu serta berilah aku karunia untuk dapat memahaminya, dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang saleh”. Dan salah satu doa yang dibaca setelah selesai menuntut ilmu adalah Artinya “Ya Allah tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar dan berikan karunia kepada kami agar dapat mengikutinya. Dan tunjukanlah kepada kami yang buruk itu buruk dan berikan kemampuan agar kami dapat menjauhinya.”. Aktivitas 1. Carilah doa-doa terkait dengan menuntut ilmu selain yang sudah dijelaskan! 2. Hafalkan dan amalkan doa dalam kehidupan sehari-hari! 72 6. Kiat-Kiat dalam Menuntut Ilmu Proses menuntut ilmu me rupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memperoleh pengetahuan. Agar memperoleh kemudahan, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini. Gambar Berdoalah terlebih dahulu sebelum belajar a. Penuhi etika dalam menuntut ilmu Seorang yang menuntut ilmu harus meluruskan niat hanya karena Allah Swt. Berdoa kepada Allah Swt. setiap memulai dan mengakhiri pembelajaran serta memuliakan guru. Jika ada sikap tidak menyukai guru atau menzaliminya, akan sulit menerima ilmu yang bermanfaat yang sudah diberikan guru. b. Hindari perbuatan maksiat Berbuat maksiat merupakan salah satu penghalang dalam menutut ilmu karena dengan berbuat maksiat membuat seseorang menjadi tidak fokus tentang apa yang dipelajarinya. c. Mengamalkan ilmu yang sudah didapat Pada hakikatnya sebuah ilmu itu ada pada pengamalannya karena dengan mengamalkan berarti seseorang sudah mengerjakannya. Hal ini berarti seseorang tersebut sudah mendapatkan ruh dari apa yang dilakukan. d. Memiliki semangat, kesungguhan, dan tidak mudah putus asa Kesungguhan dalam menuntut ilmu merupakan suatu keharusan bagi seorang penuntut ilmu. Kesiapan jiwa dan raga dan pengorbanan waktu, tenaga serta biaya merupakan bagian dari kesungguhan. Bentuk dari semangat dan kesungguhan dalam menuntut ilmu dapat berupa kerja keras untuk bisa menguasai ilmu tersebut dengan cara mencatatnya dengan baik dan mau mengulangi kembali apa yang dipelajari dengan membaca dan menghafalnya berulang-ulang. Apabila ada kesulitan dalam 73 menuntut ilmu, segeralah introspeksi diri, bertawakal pada Allah; terus berusaha jangan patah semangat; bertanya kepada orang yang berilmu sebab penilaian itu tidak hanya pada hasil tapi juga pada proses. e. Mau mengajarkan kepada orang lain Mengajarkan ilmu yang sudah Gambar berbagi ilmu agar dikuasai kepada orang lain pada hidup bermanfaat hakekatnya adalah memelihara ilmu tersebut supaya tidak hilang dan tetap ada dalam diri. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain merupakan salah satu bentuk amal jariah seorang muslim. Ilmu yang manfaat itu sendiri adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan pada orang lain. Dengan begitu pula, berarti orang tersebut sudah memiliki andil mengentaskan kebodohan. f. Pelajari biografi orang-orang yang ternama dalam menuntut ilmu Baca dan pelajari biografi para ulama Gambar baca kisah para dalam menuntut ilmu, sehingga pencari ilmu agar terinspirasi dapat mengetahui bagaimana perjuangan dan kesulitan mereka dalam menuntut ilmu. Dengan mempelajarinya, diharapkan ada inspirasi bagi penuntut ilmu agar bersemangat dalam mencari ilmu. Aktivitas 1. Carilah kisah teladan dari para ulama atau para tokoh lainnya dalam menuntut ilmu! 2. Presentasikan hasil pekerjaan kalian di depan kelas! 74 7. Hikmah Menuntut Ilmu Salah satu ibadah yang mulia adalah menuntut ilmu. Keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu banyak disebutkan baik dalam al-Qur’an maupun hadis. Adapun ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu syar’i. Sementara selain ilmu syar’i, hukumnya tergantung pada kemanfaatan ilmu tersebut bagi umat Islam. Bila ilmu tersebut dapat menambah semangat untuk belajar Islam dan mendekatkan diri pada Allah Swt., maka ilmu tersebut sudah menunjukkan keutamaanya. Adapun hikmah bagi orang yang menuntut ilmu adalah sebagai berikut a. Menjadi orang yang takut hanya kepada Allah Swt. Dalam Faathir/35 28 Allah Swt. berfirman Artinya “Dan demikian pula di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.” b. Memudahkan jalannya menuju surga, mendapat rida malaikat, mendapatkan permintaan ampun dari seluruh makhluk bumi, dan menjadi pewaris para nabi. Menuntut ilmu memudahkan jalan seseorang menuju surga kelak; mendapatkan rida para malaikat, dan selama proses menuntut ilmu seluruh makhluk yang ada di alam semesta akan memintakan ampun atas kesalahan yang diperbuatnya. Bahkan para penuntut ilmu dan ahli ibadah perbandingannya seperti bulan purnama dengan bintang- bintang di langit dan yang tidak kalah penting para penuntut ilmu dinobatkan sebagai pewaris para nabi. Keutamaan menuntut ilmu tersebut tercakup dalam hadis berikut ini 75 Artinya “Dari Abu al-Darda’ berkata Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga, dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya kepada pencari ilmu, karena rida terhadap apa yang ia perbuat. Sesungguhnya, penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan di laut pun memintakan ampun bagi orang yang berilmu. Keutamaan seorang berilmu dibandingkan ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama dibandingkan semua bintang- bintang. Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atau pun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak”. Abu Daud dan Tirmidzi c. Pahala ilmu yang diajarkan akan tetap mengalir walaupun pemiliknya telah wafat. Sebagaimana hadis nabi berikut ini 76 Artinya Dari sahabat Abu Hurairah dari Rasulullah Saw. bersabda “apabila anak adam manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali amal dari tiga ini sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakannya. Muslim Hadis tersebut merupakan dalil terkuat tentang keutamaan dan kemuliaan ilmu serta besarnya buah ilmu. Sesungguhnya pahala ilmu tetap diterima oleh orang yang bersangkutan selama ilmunya diamalkan oleh orang lain walaupun ia sudah wafat. Bahkan, seakan-akan orang tersebut masih hidup dengan amal salehnya. Setelah mengkaji materi tentang “Senangnya Menuntut Ilmu dan Mengamalkannya”, diharapkan peserta didik , dapat menerapkan karakter dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut No. Butir Sikap Nilai Karakter 1 berdoa kepada Allah Swt. setiap kali religius mengawali belajar atau mengakhirinya 2 mengkaji materi tentang kewajiban gemar membaca, rasa menuntut ilmu berdasarkan ajaran ingin tahu Islam dari berbagai literatur. 3 mempelajari ayat-ayat Allah Swt. yang religius, cinta tanah air, tertulis maupun yang terhampar di semangat kebangsaan alam raya untuk kejayaan agama, bangsa dan negara 4 menghormati guru dengan cara sopan, santun memberi salam dan mencium tangannya ketika berjumpa dan selalu mendoakannya 5 membantu teman yang sedang peduli sosial, tanggung menghadapi kesulitan dalam masalah jawab belajar. 77 1. Ilmu adalah kumpulan dari pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan yang dimaksud dengan menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh pengetahuan dengan tujuan untuk merubah seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, mengubah perilaku ke arah yang lebih baik sehingga seseorang tersebut memiliki kecakapan bukan hanya bersifat intelektual tapi juga yang bersifat sosial dan religius. 2. Ilmu menurut ajaran Islam terbagi dua, yaitu ilmu fardu ain dan ilmu fardu kifayah. Ilmu fardu ain merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim, biasanya disebut dengan ilmu agama. Ilmu fardu kifayah adalah ilmu yang apabila sudah ada dari sebagian muslim mempelajarinya sudah gugur kewajiban muslim lainnya, seperti ilmu- ilmu sains. 3. Agama Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan masalah ilmu. Ini dapat dibuktikan, dengan banyaknya teks-teks dalil yang berasal baik dari al-Qur’an maupun hadis tentang hal tersebut. Konteks dalilnya pun beraneka ragam. Ada yang sifatnya anjuran, menyebutkan keutamaan-keutamaan ilmu dan menuntut ilmu dan celaan terhadap orang-orang yang tidak berilmu. Salah satunya adalah tentang anjuran menuntut ilmu yaitu at-Taubah/9 122. 4. Etika dalam menuntut ilmu di antaranya dengan meluruskan niat, menghormati para guru dan membaca doa setiap mengawali dan mengakhiri pembelajaran. 5. Kiat-kiat dalam menuntut ilmu agar diberi kemudahan oleh Allah Swt. adalah 1 penuhi adab atau etika ketika menuntut ilmu, 2 jauhi perbuatan maksiat, 3 amalkan ilmu yang sudah didapat dengan bersemangat, bersungguh-sungguh dan tidak mudah putus asa dan mau mengajarkan kembali pada orang lain. 6. Hikmah dan manfaat menuntut ilmu di antaranya menjadi orang yang takut hanya kepada Allah Swt, dimudahkan jalannya menuju surga, diridai malaikat, dimintakan ampun oleh seluruh makhluk Allah. 78 1. Penilaian Sikap A. Lakukan tugas secara rutin, baik yang terkait dengan ibadah mahdah ritual, seperti salat, puasa sunah, membaca al-Qur’an ataupun ibadah sosial seperti membantu teman, kerja bakti dengan dengan ikhlas dan senang hati dan kemudian catat semua yang kalian lakukan di buku catatanmu! B. Berilah tanda centang √ pada kolom berikut dan berikan alasannya! No Pernyataan Jawaban Alasan S Rg Ts 1 Tumbuh kesadaran dalam diri saya untuk bersemangat dan tidak mudah putus asa ketika mengalami kesulitan dalam belajar. 2 Saya mengulang materi pelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan dahulu dan mempelajari materi pelajaran berikutnya. 3 Saya berusaha untuk merangkum semua pelajaran dengan membuat catatan dalam buku. 4 Saya membaca berulang-ulang sehingga faham dan hafal untuk pelajaran yang bersifat sosial, sementara yang eksak saya melakukan latihan berulang-ulang. 5 Tumbuh semangat untuk melakukan penelitian ilmiah terkait ayat-ayat Allah Swt. yang tercipta di alam raya. Keterangan S= Setuju, Rg=Ragu-ragu, TS= Tidak Setuju 79 2. Penilaian Pengetahuan A. Berilah tanda silang x pada jawaban yang kalian anggap paling benar! 1. Usaha yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh pengetahuan dengan tujuan untuk mengubah seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, mengubah perilaku ke arah yang lebih baik sehingga seseorang tersebut memiliki kecakapan bukan hanya bersifat intelektual tapi juga yang bersifat sosial dan religius. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari .... A. mengamalkan ilmu B. menyebarkan ilmu C. mengajarkan ilmu D. menuntut ilmu E. memberi ilmu 2. Mencari ilmu menurut ajaran Islam hukumnya terbagi dua, salah satunya adalah fardu ain, yang di maksud dengan hukum fardu ain adalah .... A. setiap umat Islam wajib untuk mempelajarinya B. hanya kaum muslimin yang wajib untuk mempelajarinya C. bila sebagian umat Islam sudah belajar, gugur kewajiban D. bila ulama sudah mempelajarinya, yang lain tidak perlu E. hanya untuk kalangan yang disebut dalam al-Qur’an 3. Ilmu yang dibutuhkan oleh manusia untuk tetap tegaknya agama Islam, hukumnya termasuk fardu kifayah. Contohnya adalah seperti pernyataan di bawah ini, kecuali .... A. menghafalkan al-Qur’an dari juz 1 hingga 30 juz B. mempelajari tata cara menulis indah ayat-ayat al-Qur’an C. mempelajari ilmu seni membaca al-Qur’an yang disebut qira’ah D. mengkaji tafsir al-Qur’an serta asbabunnuzul ayat-ayat E. mempelajari cara membaca al-Qur’an sesuai denngan tajwid 4. Agama Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan 80 masalah ilmu. Buktinya banyak dalil al-Qur’an maupun hadis tentang hal tersebut. Salah satunya adalah at-Taubah/9 122 yang berbunyi .... A. B. C. D. E. 5. Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1 Niat Budi dalam menuntut ilmu hanya untuk mencari keridaan Allah. 2 Arum bila bertemu guru selalu memalingkan wajah tidak menyapa. 3 Anisah sangat rajin membicarakan kelemahan teman-teman sekelasnya. 4 Erika melakukan penggalangan dana sosial agar dipuji orang lain 5 Fajri menyontek saat ulangan agar nilainya baik. Dari pernyataan di atas, perilaku yang sudah sesuai dengan etika menuntut ilmu adalah … . A. Budi B. Arum C. Anisah D. Erika E. Fajri 81 6. Perhatikanlah pernyataan di bawah ini! 1 Jauhi perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah Swt. 2 Belajar hanya ketika akan mengahadapi ulangan saja. 3 Memiliki semangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar. 4 Tidak mudah putus asa ketika menemui kesulitan dalam belajar. 5 Jarang berdoa kepada Allah Swt. termasuk ketika akan belajar. Dari pernyataan di atas, kiat-kiat menuntut ilmu ditandai nomor … . A. 1, 2, 3 B. 1, 2, 4 C. 1, 3, 4 D. 2, 3, 4 E. 2, 4, 5 7. Menghormati guru merupakan salah satu adab ketika seseorang menuntut ilmu. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan hal-hal terkait dengan menghormati guru adalah …. A. bersikap sopan dan santun apabila berbicara kepadanya B. mengucap salam dan mencium tangannya apabila berjumpa C. tidak memotong pembicaraa guru ketika sedang menjelaskan D. memberikan julukan yang tidak baik kepada guru-gurunya E. senantiasa mendoakan untuk kebaikan dunia akhiratnya 8. Kesungguhan merupakan salah satu kunci sukses untuk meraih sesuatu, begitu juga dalam menuntut ilmu. Contoh sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu seperti pernyataan di bawah ini, kecuali .... A. mengulang pelajaran yang sudah dipelajari B. membaca berulang-ulang hingga paham dan hafal C. mencatat dengan baik hal-hal yang dijelaskan oleh guru D. menyisihkan dari uang jajan untuk membeli buku E. sering meninggalkan jam pelajaran di kelas 9. Mengajarkan kembali ilmu yang dimiliki kepada orang lain, sehingga orang tersebut terbebas dari kebodohan merupakan amal jariah. Yang dimaksud dengan amal jariah adalah .... 82 A. amal yang tidak terputus walau orang tersebut sudah wafat B. perbuatan yang dilakukan manusia untuk kebahagiaan diri C. amalan yang mendatangkan kesejahteraan bagi kehidupan D. salah satu perbuatan yang sangat disukai oleh Allah Swt. E. perbuatan yang dilakukan dalam rangka menuntut ilmu 10. Perhatikanlah pernyataan di bawah ini! 1 Mendapatkan kehormatan sebagai orang yang sempurna. 2 Menjadi orang yang takut hanya kepada Allah Swt semata. 3 Dimudahkan jalannya menuju surga yang penuh kenikmatan. 4 Didoakan oleh seluruh makhluk yang berada di alam semesta. 5 Adanya jaminan dari Allah Swt. untuk mendapatkan kekayaan. Dari pernyataan di atas, hikmah menuntut ilmu ditandai nomor … . A. 1, 2, 3 B. 1, 2, 4 C. 1, 3, 5 D. 2, 3, 4 E. 2, 4, 5 B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Benarkah ilmu lebih dibutuhkan manusia melebihi kebutuhannya terhadap makan dan minum? Jelaskan! 2. “Penuntut ilmu wajib menghormati guru dan berterima kasih kepadanya”. Bagaimana menurut pendapatmu tentang pernyataan tersebut! 3. Bagaimanakah cara mengatasi rasa putus asa ketika mengalami kesulitan dalam menuntut ilmu? Jelaskan! 4. Pahala ilmu yang diajarkan akan tetap mengalir meskipun pemiliknya telah meninggal dunia? Mengapa demikian? Jelaskan! 5. Tulislah satu dalil tentang perintah menuntut ilmu, baik dari al-Qur’an maupun hadis, berikut artinya! 83 3. Penilaian Ketrampilan Kegiatan aplikatif dan bermakna Di bawah ini, adalah kegiatan yang perlu kalian lakukan berupa kegiatan aplikatif dan bermakna yang terkait dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari! Lakukan studi pustaka untuk menggali lebih dalam tentang kisah-kisah para ulama dalam menuntut ilmu. Kumpulkan bukti-buktinya dalam bentuk laporan! 84
SoalPilihan Ganda Materi Menuntut Ilmu 1. Allah swt. akan mengangkat derajat yang lebih tinggi untuk orang-orang yang beriman dan . a. Berbudaya b. Berilmu c. Berbudi luhur d. Bermartabat Jawaban: b. Berilmu 2. Jika tidak tahu tentang suatu ilmu dan keterangan dalam Al-Qur'an belum jelas kita harus mencari di dalam . a. Qiyas b. Buku agama
Latihan 20 soal pilihan ganda Menuntut Ilmu - PAI SMA Kelas 10 dan kunci dari penggalan ayat At-Taubah9 122 “Liyatafaqqohuu fiddiin” adalah perintah …A. menyantuni kaum dhuafaB. melakukan amar makrufC. agar mereka mendalami ilmu agamaD. pergi ke medan perangE. memerangi kebodohan JawabanOrang yang berjuang di bidang ilmu pengetahuan dalam agama Islam disamakan dengan ….A. orang yang beribadahB. orang yang berdzikirC. orang yang belajarD. orang yang berjihad di medan perangE. orang yang berijtihad JawabanSalah satu amal anak Adam manusia yang tidak pernah putus, meskipun ia telah meninggal dunia adalah . . . .A. haji mabrurB. membaca Al-Qur’anC. ilmu yang bermanfaatD. shalat yang khusyuE. bersabar JawabanPara nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan….A. tanahB. hutangC. ilmuD. harta bendaE. kekuasaan JawabanPerintah untuk menuntut ilmu terdapat dala Al-Qur’an surah ….A. AT-Taubah, 9222B. AT-Taubah, 9122C. Al-Maidah, 5122D. Ali-Imran, 3122E. Al-Baqarah, 2122 JawabanOrang yang mencari ilmu akan di mudahkan jalannya menuju ….a. rumahb. istanac. jaland. sekolahe. surga JawabanBerikut yang termasuk cara menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah…A. Menguasai teknologi untuk memperkaya diri sendiriB. Menerapkan teknologi untuk kemaslahatan manusiaC. Menyimpan ilmu pengetahuan untuk diri sendiriD. Membuat senjata pemusnahan massalE. Mengeksploitasi alam demi kepentingan manusia semata JawabanMaksud orang yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu sama dengan menuju jalan ke surga adalah…A. Allah Swt, memuliakan orang yang menuntut ilmuB. Orang yang menuntut ilmu jika mati akan masuk surga tanpa hisabC. Orang yang berilmu pasti menjadi orang yang kayaD. Orang yang menuntut ilmu itu pasti akan masuk surgaE. Orang yang menuntut ilmu akan mati dan masuk surga Jawabanperumpamaan ahli ilmu dengan ahli ibadah menurut hadits yang berasal dari kasir bin Qais yang diriwayatkan oleh Abu Daud adalah ibarat ….A. bulan purnama yang bersinar diantara bintang-bintangB. bintang-bintang yang bersinar mengelilingi bulanC. bulan dan bintang yang bertaburan di langitD. tata surya yang menghiasi angkasa rayaE. bulan yang mengalami purnama penuh Jawabanterjemahan dari penggalan hadits “alaa sairi al-kawaakib” adalah …A. pada malam purnamaB. bagaikan keutamaan bulanC. terhadap seluruh bintang-bintangD. keutamaan orang berilmuE. dibanding ahli ibadah JawabanAllah swt. akan mengangkat derajat yang lebih tinggi untuk orang-orang yang beriman dan ….A. berbudayaB. berilmuC. berbudi luhurD. bermartabatE. berwibawa JawabanBerikut ini yang tidak menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu, yaitu ….A. berjalan kaki meskipun sekolahnya jauhB. memanfaatkan waktu luang untuk belajarC. sekolah tanpa harus belajarD. belajar sampai larut malam bila akan ujianE. belajar meskipun tidak ada ujian JawabanPara murid akan meendapat ilmu yang bermanfaat apabila ….A. mengikuti semua perilaku gurunyaB. merasa takut pada gurunyaC. menghormati ilmu dn memuliakan gurunyaD. menghargai ilmuE. menaati semua perintah gurunya Jawabanmenurut At-taubah 9 122, apabila terjadi peperangan, maka tidak semua umat Islam wajib berperang, tetapi sebagian lagi wajib menuntut ilmu. karena menuntut ilmu dianggap ….. berperang di jalan lebih memiliki pamor daripadaB. lebih terhormat dibandingkanC. lebih mulia dibandingkanD. sama pentingnya denganE. lebih penting daripada JawabanIlmu yang bermanfaat adalah ilmu…A. Tentang ketuhananB. Yang banyak dipelajariC. Yang diamalkan dan disampaikan kepada orang lainD. EkonomiE. Metafisika JawabanBerikut yang tidak diwajibkan menuntut ilmu adalah…A. PerempuanB. Orang gilaC. remajaD. laki-lakiE. orang tua JawabanSelama seseorang menuntut ilmu, maka ia berada dalam ….A. jalan AllahB. ridha AllahC. murka AllahD. sisi AllahE. ampunan Allah JawabanAl-Qur’an Surah Al-Alaq ayat 1-5 berisi tentang ….A. perintah berpuasaB. perintah beramalC. perintah berusahaD. perintah membacaE. perintah shalat JawabanMenuntut ilmu hendaknya dengan niat ….A. mencari ridha AllahB. menambah pengetahuanC. mengejar kekuasaanD. mendapat kemuliaanE. mencari kesenangan JawabanHukum menuntut ilmu bagi seorang muslim adalah…A. wajibB. sunnahC. makruhD. haramE. mubah Jawaban
1809 Rangkuman PAI Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya 1. Kewajiban menuntut ilmu Dalam Islam, menuntut ilmu hukumnya adalah wajib. Baik untuk laki - laki maupun perempuan. Perintah pertama yang diberikan kepada Nabi Muhammad juga adalah kita harus membaca atau belajar. . "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Rangkuman PAI Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya 1. Kewajiban menuntut ilmu Dalam Islam, menuntut ilmu hukumnya adalah wajib. Baik untuk laki – laki maupun perempuan. Perintah pertama yang diberikan kepada Nabi Muhammad juga adalah kita harus membaca atau belajar. . “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5 Islam tidak membedakan laki – laki maupun perempuan dalam hal menuntut ilmu. Semuanya memiliki kedudukan yang sama. Akan tetapi ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Laki – laki dan perempuan sama – sama sebagai khalifah dan hamba di bumi. Untuk menjadi khalifah pemimpin memerlukan ilmu pengetahuan yang luas dan memadai untuk mengelola apa yang diperintahnya dengan baik dan penuh tanggungjawab. Sama halnya dengan hamba, untuk mencapai kedudukan yang tinggi keimanan kepada Allah SWT, maka dibutuhkan ilmu yang luas pula, Menuntut ilmu tidak mementingkan jarak dan waktu. Ada pepatah mengatakan Tuntutlah ilmu walau ke negeri china. Begitu juga dengan waktu, tuntutlah ilmu sejak lahir hingga meninggal dunia. 2. Hukum menuntut ilmu Istilah menuntut Ilmu sangatlah luas, bisa ilmu yang bermanfaat dan juga bisa ilmu yang tidak bermanfaat. Hokum mencari ilmu yang tidak bermanfaat adalah haram, baik sukses maupun gagal. Sedangkan mencari ilmu yang bermanfaat adalah wajib. Hukum menuntut ilmu ada dua a. Fardu kifayah Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir. Seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya. b. Fardu Ain Hukum mencari ilmu menjadi fardu ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya. 3. Keutamaan orang yang menuntut ilmu Orang – orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Berikut keutamannya a. Diberi derajat yang tinggi di sisi Allah “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al-Mujadillah/5811 b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailami c. Merupakan sedekah yang paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majah d. Lebih utama dari seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailami e. Lebih utama dari Å›alat seribu raka’at Dari Abu Å»arr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba ªarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada Å›alat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada Å›alat seribu rakaat.” Ibnu Majah e. Mendapat pahala seperti orang yang sedang berjihad di jalan Allah Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailami f. Dimudahkan jalannya menuju surge dan dinaungi malaikat Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” Muslim dan Ahmad Nah, itulah rangkuman materi tentang makna dan keutamaannya menuntut ilmu. Semoga bermanfaat dan keep belajar singkat,.
mAMakLz. 7ozqjkfmnu.pages.dev/3677ozqjkfmnu.pages.dev/3067ozqjkfmnu.pages.dev/2607ozqjkfmnu.pages.dev/1807ozqjkfmnu.pages.dev/4877ozqjkfmnu.pages.dev/4537ozqjkfmnu.pages.dev/3157ozqjkfmnu.pages.dev/173
materi menuntut ilmu kelas 10