MualafYolanda, Penasaran Alquran dan Sholat Sejak Kecil. Itu tak lepas dari keberkahan nafkah yang diberikan orang tuanya dari sumber yang halal. Habib Novel menjelaskan bagaimana kehati-hatian orang tuanya memberikan makan bagi Imam Nawawi di tengah perjuangan anaknya menuntut ilmu. Habib Novel menceritakan sejak kecil hingga dewasa, orang
Kali ini saya akan membahas 7 hal terbaik untuk keluarga. Memberikan yang terbaik bagi keluarga adalah sebuah kewajiban bagi setiap orang. Seorang suami memberikan sesuatu yang terbaik bagi anak dan istrinya. Pun seorang istri juga perlu memberikan yang terbaik bagi suami dan anak. Memberikan dan menghadirkan hal terbaik untuk keluarga menjadi hal yang tak boleh dilupakan apalagi diingkari oleh orang tua. Bisa-bisa menjadi orang tua yang tidak baik karena mengabaikan hak anak. Jadi, dengan memberikan yang terbaik untuk keluarga kita berharap akan tercipta keluarga, rumah tangga yang harmonis, sehat, dan bahagia. Untuk mencapainya kita perlu memperhatikan 7 hal terbaik untuk keluarga berikutCanva Designed by Kang halalMencari rezeki yang halal menjadi hal yang tak boleh dilupakan oleh orang tua khususnya suami selaku kepala keluarga yang memiliki tugas mencari nafkah. Mencari rezeki yang halal merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang dilakukan agar dapat memberikan yang terbaik bagi keluarga. Dalam membantu dan mendukung suami dalam mencari rezeki yang halal, seorang istri harus menjadi orang yang pandai bersyukur. Mensyukuri setiap yang di dapatkan oleh suami, berapa pun besarnya. Saat suami dan istri bersama bersyukur atas apa yang di dapatkan, maka keberkahan akan ada dalam keluarga. Nikmat akan terus bertambah sebagaimana firman Allah “Barang siapa mensyukuri nikmat Allah maka Allah akan menambahkan nikmat bagi hamba-Nya.” 2. Makanan halal dan baik Memberikan yang terbaik dalam bentuk makanan yang halal dan baik menjadi salah satu tugas yang harus dipahami orang tua. Makanan yang halal dan baik berasal dari rezeki halal yang diperoleh oleh pencari nafkah dalam rumah tangga. Jika sudah mendapatkan rezeki yang halal, maka tugas selanjutnya memperhatikan kehalalan dari makanan yang diolah. Kalau sudah pasti kehalalannya, tugas selanjutnya adalah mempersiapkan makanan yang baik thoyyib. Mungkin akan bertanya-tanya, bukankah kalau sudah halal pasti sudah baik? Iya betul, namun baik di sini adalah menyajikan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi seimbang untuk keluarga. Memberikan yang terbaik dengan menyajikan menu yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan nutrisi lainnya. 3. Rumah yang nyaman Rumah yang nyaman tak harus besar. Rumah yang nyaman adalah rumah yang membuat orang-orang yang berada di dalamnya merasa senang dan betah di rumah. Memberikan yang terbaik dengan menyiapkan rumah yang aman dapat dilakukan dengan memperhatikan dan menerapkan budaya 5 R dalam rumah. Sudah tahukan apa budaya 5R? Jadi budaya 5 R itu merupakan metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja yang digunakan dalam manajemen untuk mewujudkan ketertiban dan kedisiplinan. Budaya 5 R meliputi1. Ringkas2. Rapi3. Resik4. Rawat, dan 5. terlihat lebih menarik dan nyaman kita bisa menambahkan beberapa vas bunga ataupun dekorasi seperti menggunakan wallpaper yang berbeda sesuai dengan tema. Kamar anak, dengan tema wallpaper yang pas buat usia Designed by Kang Ugi4. Pendidikan yang baik Dalam hal pendidikan, orang tua juga perlu memberikan yang terbaik. Bukan sekedar memasukkan anak ke dalam sekolah yang mengedepankan prestasi umum saja, namun juga memberikan bekal ilmu akhirat bagi mereka. Hal ini perlu diperhatikan oleh orang tau, mengingat tugas orang tua bukan sekedar membawa anak-anaknya menjadi anak yang sukses di dunia. Orang tua memiliki tugas besar membawa anak-anak untuk sukses di akhirat juga. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus bisa memberikan pendidikan yang seimbang. Jika anak bersekolah di sekolah umum, maka pastikan di rumah mendapat bekal ilmu agama. Intinya keduanya tetap mendapatkan prioritas yang sama. Jadi sebagai ornag tua kita harus seimbang dalam memenuhi kebutuhan pendidikan Kesehatan Keluarga Kesehatan keluarga bisa diwujudkan dengan melibatkan secara rutin setiap anggota keluarga untuk berolah raga. Olah raga tidak harus di lapangan olah raga tapi bisa juga dilakukan di taman kota atau di area bermain anak sekalipun. Caranya bagaimana, sembari anak-anak bermain, orang tua bisa memantau anak dengan melakukan jogging di area bermain anak. Orang tua bisa juga mengemas permainan dengan mengajak anak untuk jogging bersama. Kebiasaan lain dalam memberikan yang terbaik untuk kesehatan keluarga adalah membiasakan seluruh anggota keluarga untuk minum air yang cukup secara rutin setiap hari dan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi. 6. Kebersamaan dalam Kebersamaan dalam keluarga menjadi hal penting yang harus ada dalam rumah tangga. Memberikan yang terbaik dalam kebersamaan keluarga dapat dilakukan dengan menyediakan waktu khusus bagi apapun, sebagai orang tua baik suami ataupun istri perlu menyediakan waktu untuk anak-anak atau keluarga di rumah. Tidak perlu berjam-jam, cukup beberapa menit misal 15-30 menit namun betul-betul berkualitas. Kehadiran kita sebagai orang tua dengan quality time akan menguatkan ikatan emosional antara anak dan orang tua. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi masa depan anak. 7. Pakaian Canva Designed by Kang UgiKe enam hal di atas sudah mencakup kebutuhan pangan dan papan pada keluarga. Nah, berikutnya yang perlu diperhatikan orang tua adalah memberikan yang terbaik dalam hal pemenuhan kebutuhan pakaian sandang keluarga. Dalam memberikan yang terbaik untuk kebutuhan pakaian keluarga, selain memperhatikan kehalalan sumbernya, adalah memperhatikan kebaikan penggunaannya. Jangan sampai dalam memenuhi sandang kebutuhan pakaian keluarga hanya memperhatikan model tanpa memperhatikan fungsinya. Misal, model baju bagus namun tidak menutup aurat, maka kita harus tahu waktu dan tempat menggunakannya. Memberikan yang terbaik dalam hal pakaian dapat diwujudkan dengan memperhatikan nilai-nilai agama yang harus dipenuhi dalam berpakaian, misal menutup aurat, dan tidak ketat saat dikenakan. Demikian 7 hal terbaik untuk keluarga yang perlu kita perhatikan dalam rangka mewujudkan rumah tangga dan keluarga yang harmonis serta mendapatkan ridho dari Allah Swt.
Rezekiyang paling baik adalah yang didapat dari jalan yang halal dan berkah. Istri yang bahagia dan bersyukur atas pemberian suami bisa menciptakan suasana 'adem tentrem' dalam keluarga sekaligus diluaskan rezeki suaminya, Related Post "Untuk Suami Kalau Banyak Rezeki Jangan Lupa, Bahagiakan Istri Niscaya Rezeki Akan Berlarian
Marilah kita mendengar dan memahami serta beramal dengan petunjuk Allah SWT di dalam al-Quran berkaitan rezeki yang dikurniakan kepada kita di dunia ini berdasarkan Firman Allah "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari benda-benda yang baik yang halal yang telah Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadaNya." Al-Baqarah 172 Yang dimaksudkan dengan memakan rezeki yang halal ialah mengambil manfaat daripada rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, bukan sahaja dalam soal makan, minum, pakaian, tempat tinggal termasuk juga kenderaan yang perkara yang digunakan itu mestilah diambil daripada rezeki halal dan diizinkan oleh Allah SWT. Dengan lain pengertian, bukan sahaja rezeki itu daripada bahan-bahan halal tetapi perlu memastikan daripada sumber-sumber halal dan dimanfaatkan dengan cara yang diizinkan oleh Allah SWT. Perkara ini dijelaskan oleh sabda Rasulullah Daripada Abu Hurairah katanya "Sabda Rasulullah Wahai manusia! Sesungguhnya Allah SWT itu baik, Dia tidak menerima melainkan yang baik. Allah memerintah orang-orang yang beriman sahaja dengan apa yang diperintahkan kepada rasul-Nya. Firman Allah SWT "Wahai rasul-rasul, makanlah kamu daripada yang baik lagi halal dan beramallah kamu dengan amal yang soleh, sesungguhnya Aku amat mengetahui apa yang kamu kerjakan." Al-Mukminun 51. Dan firman Allah SWT "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kamu yang halal yang Aku rezekikan kepada kamu." Al-Baqarah 172. Kemudian Rasulullah menceritakan seorang lelaki yang terlalu banyak musafirnya sehingga kusut masai rambutnya, berdebu pakaiannya. Lelaki itu berdoa kepada Allah "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan sejak kecil lagi dia diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimana Allah akan memperkenankan doanya?" Riwayat Muslim Ini menunjukkan perkara yang halal sangat mempengaruhi kehidupan di dunia ini dan hubungan dengan Allah SWT dari kehidupan dunia sampai akhirat. Bukan sahaja dimasukkan ke dalam syurga bagi mereka yang mengambil dan menggunakan yang halal dan dimasukkan ke dalam neraka bagi mereka yang menggunakan yang haram, bahkan mereka akan menjalani kehidupan dunia dalam keadaan yang tidak berkat serta mendapat kutukan Allah. Yang dimaksudkan mengambil yang haram itu ialah mengambil harta dengan cara yang tidak diizin oleh Allah sama ada mencuri, merompak, menyamun, menipu, rasuah dan lain-lain lagi, termasuk mengambil harta sesama manusia dengan cara yang tidak diizinkan oleh syarak. Itulah perkara-perkara yang haram yang dinyatakan oleh Allah SWT, bukan sahaja mengambil makanan dengan cara mencuri adalah haram di sisi Allah sepertimana meminum arak. Maka begitu juga mengambil barang milik orang lain dengan cara yang tidak betul, termasuk juga menggunakan kenderaan dan rumah dengam sumber yang haram, termasuk juga tanah-tanah yang diambil, duit yang diambil dengan cara yang tidak halal, membahagi harta pusaka dengan cara yang tidak betul, semua yang diambil adalah haram di sisi Allah dan diberi amaran keras oleh Rasulullah Amaran oleh Allah SWT kepada mereka yang memakan makanan yang haram, makanan yang diambil dengan harta yang haram, minuman yang haram atau minuman yang dibeli dengan harta yang haram, semuanya itu akan menjadi umpan api neraka dalam perut mereka. Termasuklah mereka yang memakai pakaian dengan cara dan gaya yang haram juga akan menjadi umpan api neraka kepadanya pada hari kiamat. Begitu juga kepada mereka yang mengambil tanah orang lain dengan cara yang haram. Ini bukannya satu perkara yang boleh dipermain-mainkan, termasuklah mereka yang cerdik pandai dan bijak, mencari rezeki secara rasuah. Sabda Rasulullah "Allah melaknat orang yang memberi rasuah dan orang yang menerimanya. " Dalam hadis yang lain, sabda Rasulullah "Orang yang memberi rasuah dan menerima rasuah semuanya di dalam neraka." Begitulah amaran yang keras daripada Nabi Rasuah bukan sahaja untuk mendapat sesuatu tetapi termasuklah untuk mendapat pengaruh seperti melantik pemimpin-pemimpin melalui rasuah sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Bani Izrail yang memilih pemimpin-pemimpin yang memberi rasuah kepada mereka. Maka pemimpin itu akan bersama dengan para pengikutnya di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka mengambil apa sahaja dengan tidak mengikut petunjuk daripada Allah SWT tetapi mengikut selera hawa nafsunya. Marilah kita menyelamatkan diri kita dengan agama. Firman Allah "Dan janganlah kamu makan atau mengambil harta orang-orang lain di antara kamu dengan jalan yang salah dan jangan pula kamu menghulurkan harta kamu memberi rasuah kepada hakim-hakim kerana hendak memakan atau mengambil sebahagian dari harta manusia dengan berbuat dosa padahal kamu mengetahui salahnya. Al-Baqarah 188. Marilah kita berpegang dengan petunjuk yang ditunjukkan oleh Allah serta petunjuk yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad terutamanya pada zaman manusia yang mabuk dengan keduniaan, kemewahan Allah SWT telah berfirman "Kemudian setelah selesai sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi untuk menjalankan urusan-urusan masing-masing dan carilah apa yang kamu hajati dari limpah kurnia Allah, serta ingatlah akan Allah banyak-banyak dalam segala keadaan, supaya kamu berjaya di dunia dan di akhirat." Surah Al Jumu'ah Ayat 10. Seberapa banyak pun rezeki yang kita cari dan perolehi di dunia ini tidaklah menjadi larangan di dalam Islam asalkan jangan sampai mencuaikan perintah Allah SWT dan melanggar larangan-larangan Allah kita itu sebenarnya adalah hak Allah SWT dan Allah Taala Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sahajalah yang mengurniakan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya mengikut aturan yang telah ditetapkan. Oleh itu, seseorang yang mencari rezeki itu hendaklah berniat untuk memelihara agamanya untuk mencukupi dirinya supaya tidak meminta-minta kepada orang lain dan untuk mendapatkan rezeki ahli rumah tangganya kemudian jika ada lebih disedekahkan pula kepada orang-orang yang berhajat. Semua bidang pekerjaan yang kita ceburi di dunia ini sama ada kita berkhidmat dengan kerajaan mahupun swasta atau sebagai peniaga, petani, nelayan, buruh dan sebagainya hendaknya memastikan bahawa rezeki yang kita dapatkan itu betul-betul halal dan tidak menyimpang dari landasan hukum Islam yang sebenarnya, seperti tidak ada penipuan, penindasan, rampasan, khianat, riba, rasuah dan sebagainya. Rasulullah telah bersabda dalam sebuah hadis Baginda yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari yang bermaksud "Dari Abi Hurairah ra telah berkata ia Nabi saw bersabda Akan ada suatu zaman pada umat manusia yang seseorang itu tidak lagi mempedulikan apa yang diambilnya rezeki yang diterima olehnya apakah dari yang halal atau dari yang haram." Setiap rezeki yang kita perolehi dari jalan yang salah ataupun bercampur antara yang halal dengan yang haram akan memberi kesan yang tidak baik, baik pada diri kita sendiri, keluarga, masyarakat mahupun kita dengan Allah SWT. Ini jelas digambarkan dalam hadis Nabi yang bermaksud "Dari Ibnu Umar ra katanya Barang siapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham, satu dirham di antaranya wang yang haram, maka Allah Taala tidak akan menerima salatnya selama pakaian itu masih dipakainya. Kemudian Ibnu Umar memasukkan kedua jarinya ke dalam dua telinganya, lalu berkata Biarkanlah telinga ini tuli kalau tidak mahu mendengarkan kata-kata dari Nabi saw ini." Hadis riwayat dari Imam Al-Bukhari. Kita wajiblah berhati-hati dalam mencari dan mendapatkan rezeki, apalah gunanya kita mempunyai kekayaan di dunia ini tetapi segala ibadat dan amal bakti kita kepada Allah SWT tidak diredai-Nya, disebabkan kita terlalu rakus di dalam mencari harta hingga mencampur-adukkan antara yang hak dan yang batil. Nauzubillah Minzalik. Semasa Sayidina Abu Bakar ra menjadi khalifah pernah terjadi suatu peristiwa terhadap dirinya yang boleh dijadikan iktibar dan panduan kepada kita selaku hamba Allah yang sangat daif ini, iaitu ketika Sayidina Abu Bakar ra makan suatu makanan, lalu hambanya memberitahu bahawa makanan yang dimakannya itu adalah hasil yang diterimanya daripada pekerjaannya sebagai tukang tilik, sebelum dia masuk Islam. Lantas Sayidina Abu Bakar ra mengeluarkan makanan tersebut seberapa yang boleh hinggakan memuntahkan semua makanan yang ada di dalam perutnya, lalu ditegur, mengapa Sayidina Abu Bakar ra sanggup berusaha mengeluarkan makanan tersebut, Sayidina Abu Bakar berkata bahawa dia pernah mendengar Rasulullah bersabda Badan yang tumbuh subur dengan makanan yang haram pasti akan merasai api Neraka. Oleh kerana itu aku memaksa makanan itu keluar, takut kalau-kalau ia menyuburkan badanku. Begitulah kisahnya tentang Sayidina Abu Bakar yang sangat teliti tentang halal haramnya rezeki yang dimakannya. Oleh yang demikian wahai kaum Muslimin sekalian selaku pengguna dan juga peniaga dan sebagainya, kita hendaklah berhati-hati dalam mencari rezeki ini, jangan sampai kita tercebur kepada perkara yang haram seperti memakan makanan yang haram ataupun menjual barang-barang yang haram dan diragukan kehalalannya. Hindarkanlah diri kita dari memakan makanan yang haram itu kerana orang yang memakan makanan yang haram itu api Neraka lebih utama baginya sebagaimana sabda Nabi yang bermaksud "Tidak akan memasuki Syurga, daging yang tumbuh daripada yang haram, api Neraka lebih utama baginya." Riwayat Al-Imam Ahmad. Firman Allah SWT "Oleh itu, makanlah wahai orang-orang yang beriman dari apa yang telah dikurniakan Allah kepada kamu dari benda-benda yang halal lagi baik dan bersyukurlah, jika benar kamu hanya menyembah-Nya semata-mata." Surah An-Nahl Ayat 114
Definisihalal dan thayib. Dalam Surah Al-Baqarah (2): 168 dan Al-Maidah (5): 88 disebutkan dua kata 'halal' dan 'thayib'. Di surah Al-Baqarah, makna ayat adalah dianjurkan bagi manusia untuk memakan apa-apa saja di muka bumi ini sepanjang halal dan thayib. Sedangkan di surah Al-Maidah, ayat tersebut melarang manusia yang beriman untuk tidak
Home » Rezeki Penulis Cang Karna Ditayangkan 25 Apr 2017 Seorang Mukmin sangat mengerti bagaimana menafkahi keluarganya. Yakni dengan mencari rejeki yang halal dan menjauhi cara-cara haram, ataupun syubhatTujuan utama seorang Mukmin dalam mencari nafkah adalah mencari ridho Allah Subhanahu wa ta'ala, itulah sebabnya rejeki halal untuk keluarga menjadi hasil yang Subhanahu wa ta'ala berfirman,"Dan carilah kebahagiaan negeri akhirat, pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu. Dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah ihsan kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." QS. Al Qashash 77Dalam tafsir Al Qurthubi, Qatadah rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud kalimat "janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi" ialah rezeki yang halal. Allah memerintahkan manusia secara jelas dalam ayat tersebut untuk mencari rezeki yang halal yang mana hal tersebut merupakan bagian dari kebahagiaan di ihsan berbuat baik kepada Allah Subhanahu wa ta'ala juga kepada makhluk-Nya merupakan yang diperintahkan juga dalam ayat tersebut untuk mewujudkan kebahagiaan dunia akhirat berupa rezeki yang halal dan pahala besar di sahabat Jabir radhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,"Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah, perbaguslah dalam mencari rezeki. Karena tidaklah jiwa akan mati sampai terpenuhinya rezekinya, walaupun lambat." MajahDalam hadits lain dijelaskan,"Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menegaskan, 'Apabila rezeki lambat bagi kalian maka jangan mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena keutamaan-Nya tidak akan didapat dengan kemaksiatan terhadap-Nya" HR. Al HakimDua hadits tersebut menganjurkan bahkan memerintahkan manusia untuk mencari rejeki dengan cara yang makruf. Berapa pun jumlahnya, banyak ataukah sedikit, jika seorang Mukmin yakin hal itulah yang sudah Allah Subhanahu wa ta'ala takarkan untuknya maka jiwa akan selalu rezeki yang didapat dirasa banyak, bersyukurlah dengan memanfaatkannya di jalan Allah dan menyedekahkannya kepada yang berhak menerimanya, jika dirasa sedikit yang didapat maka tengoklah mereka yang kondisi perekonomiannya lebih sulit. Sebab, masih banyak hal yang patut disyukuri diantaranya kenikmatan waktu juga kesehatan yang dengan keduanya menjadikan setiap orang dapat berusaha menjemput lagi rezeki halal yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala diingat, harta yang didapat dengan cara munkar, tak akan membawa keberkahan, bahkan dengan cara yang munkar tersebut dapat menyebabkan tertolaknya doa. Lebih dari itu, harta haram bisa menjadi sebab diharamkannya jasad yang memakannya untuk masuk ke dalam surga. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam,"Tidak akan masuk surga, jasad yang ditumbuhkan dari makanan yang haram." HR. Abu Ya'la Al Bazar rezeki islam orang tua
MuhammadAbduh Tuasikal, MSc May 27, 2015. 7 4,065 2 minutes read. Jatah rezeki halal berkurang karena pekerjaan haram yang ditempuh. Ada yang memang berputus asa mencari kerja. Dalam pikirannya yang penting dapat rezeki. Mau itu cara haram pun tak peduli. Hal itu sudah diisyaratkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits berikut
Mendepani cabaran fasa endemik pada masa ini, memperlihatkan setiap daripada kita berusaha untuk meningkatkan ekosistem ekonomi keluarga selepas terkesan teruk ekoran pelaksanaan beberapa siri Perintah Kawalan Pergerakan sebelum Malaysia kini sedang giat untuk memperkasa kegiatan ekonomi dengan gaya hidup normal yang kembali pulih melalui tanggungjawab menjaga prosedur operasi standard SOP demi kesihatan dan keselamatan penat dan lelah, setiap keluarga Malaysia berusaha untuk mengekalkan taraf ekonomi mereka untuk memastikan boleh mengharungi kehidupan ini yang semakin itu, ramai dalam kalangan pencari nafkah sudah kembali memulakan kerja dalam pelbagai sektor bagi meneruskan kelangsungan pandemik, ramai dalam kalangan mereka terjejas akibat penutupan premis perniagaan dan sektor keras mencari rezeki halal merupakan tugas murni setiap ketua keluarga yang bekerja demi isteri dan memandang tinggi mereka yang sentiasa berusaha untuk mencari rezeki halal lagi diberkati buat keluarga dan mencari nafkah merupakan amal soleh yang sangat besar pahalanya di sisi mengurniakan keberkatan kepada orang yang sentiasa berusaha memberikan kehidupan lebih baik kepada sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebut mengenai kewajipan bagi setiap umat Islam untuk mencari rezeki yang “Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardu seperti solat, puasa, dan lain-lain. Hadis riwayat Thabrani dan Baihaqi.Sudah pasti setiap kelelahan hasil usaha mencari nafkah dan rezeki yang baik akan diberikan ganjaran setimpal dengan apa yang lelah demi mencari nafkah merupakan satu kehormatan bagi seorang lelaki. Bahkan terdapat dalam kalangan wanita turut sama memikul tanggungjawab membantu situasi ini, mungkin suami memerlukan isteri untuk sama-sama membantu, memikul tanggungjawab bersama mencari sumber pendapatan bagi keselesaan hidup mulia oleh para isteri yang berusaha membantu mencari pendapatan keluarga sudah tentu dihargai oleh suami yang SAW berpesan kepada kita semua yang bermaksud“Sesiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, Allah menjadikan kekayaan di dalam hatinya, menghimpunkan baginya segala urusannya dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk.“Sesiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, Allah menjadikan kefakiran dekat kepada kedua-dua matanya, memisah-misahkan urusannya dan dunia tidak akan mendatanginya, melainkan apa yang telah ditentukan baginya. Shahih Sunan al-TirmiziSesungguhnya, Allah memberi ganjaran pahala atas setiap penat lelah dan usaha demi mencari rezeki halal di dunia tanda-tanda rezeki yang kita peroleh adalah halal dan diberkati Allah adalah apabila berasa cukup dengan apa yang kita rezeki setiap manusia adalah tidak pasti dalam kehidupan di dunia ini, ada golongan kaya dan terdapat juga orang miskin. Ada yang bergaji besar dan ada juga yang bergaji walaupun dengan bergaji kecil, jika kita masih boleh menguruskan nafkah kepada keluarga dengan baik, memberi hadiah kepada ibu dan bapa, bersedekah dan juga membuat simpanan, ia menunjukkan ada keberkatan daripada rezeki kurniaan jika rezeki yang diperoleh tidak mendapat keberkatan, akan ada rasa ketidakcukupan serta sering berkeluh rezeki yang baik juga, Allah akan memudahkan urusan kita untuk menjaga solat dan melakukan amal kehambaan kepada Yang Maha Pencipta, kita akan merasai kemanisan ibadah tanpa rasa rezeki yang diperoleh akan membuatkan kita semakin dekat dengan Allah dan menjadikan kita hamba yang juga memberikan kebahagiaan kepada kehidupan dan keluarga apabila kita menjaga hubungan kita itu, menjaga amanah dalam kerja juga menjamin rezeki halal untuk setiap daripada kita Allah kurniakan kebahagian hidup yang tidak sama. Kebahagiaan setiap individu dan keluarga sudah tentu berbeza melalui rezeki halal menjadi asbab untuk mendapatkan keberkatan dalam hidup di dunia yang fana demi akhirat yang kekal Rosmawati Mohamad Rasit ialah Ketua Jaringan Industri dan Komuniti, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia. ikhlas untuk dakwah Indahnya Islam INDAHNYA ISLAM
p7mD. 7ozqjkfmnu.pages.dev/437ozqjkfmnu.pages.dev/937ozqjkfmnu.pages.dev/447ozqjkfmnu.pages.dev/5717ozqjkfmnu.pages.dev/4757ozqjkfmnu.pages.dev/2227ozqjkfmnu.pages.dev/5157ozqjkfmnu.pages.dev/332
rezeki halal untuk keluarga