1 Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras Pengolahan limbah keras organik dan anorganik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. 1.Reduce Adalah perilaku mengurangi sampah. Maksud dari langkah ini adalah mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pengendalian sampah dengan metode 3R reduce, reuse dan recycle melalui pelatihan kepada siswa tentang berbagai kerajinan yang dapat dibuat dengan berbasis sampah. Pencapaian tujuan dilakukan melalui penyediaan pengetahuan dan keterampilan dalam hal pembuatan kerajinan berbasis sampah plastik. Hasil kegiatan menunjukkan respon yang memuaskan dimana peserta memiliki antusias yang tinggi dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang berbasis pengelolaan sampah dengan metode 3R. Produk yang dihasilkan adalah lampu hias dari sampah botol plastik bekas. Hirarki pengelolaan sampah adalah pengendalian pada sumbernya, kurangi jumlah limbah, guna ulang limbah, daur ulang dan terakhir adalah pembuangan sampah ke empat pembuangan. Diharapkan kedepan peserta akan menerapkan prinsip pengelolaan sampah dengan metode 3R dalam kehidupan sehari-hari. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018 35 PEMBUATAN KERAJINAN BERBASIS SAMPAH SEBAGAI IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SAMPAH 3R REDUCE, REUSE DAN RECYCLE GARBAGE-BASED HANDICRAFT AS A 3R REDUCE, REUSE, RECYCLE WASTE MANAGEMENT IMPLEMENTATION Oleh Deni Agus Triawan, Nesbah, Dwita Oktiarni, Dyah Fitriani Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu Email ABSTRACT Community service activities are conducted by education and training. The ultimate goal is to provide students with an understanding of 3R reduce, reuse and recycle waste management by training students about the various crafts that can be made with waste-based. The results of the activities show a satisfactory response in which participants have high enthusiasm in improving knowledge and skills based on reduce, reuse and recycle waste management. The resulting products are decorative lamps of used plastic waste bottles. Hierarchy of waste management are reduce waste product, reuse waste product, recycle waste product and disposal area as a last alternative. It is expected that the participants will apply the principle of waste management with 3R method in their daily life. Keywords waste, reduce, reuse, recycle PENDAHULUAN Menurut Sarnubi Kepala Dinas Kebersihan Kota Bengkulu, sampah organik dan anorganik yang masuk ke TPA Air Sebakul sebanyak 260-280 ton. Sampah ini diperoleh dari masyarakat Kota Bengkulu. Untuk menampung sampah tersebut, lokasi TPA Air Sebakul sempat overload saat luasnya masih 3,5 hektar dan perlu dilakukan perluasan areal TPA untuk menampung sampah tersebut. Manusia menjadi penyumbang terbesar dalam peningkatan volume sampah di lingkungan. Hampir seluruh aktivitas dan kegiatan manusia menimbulkan sampah. Sampah-sampah yang dimaksud dapat digolongkan menjadi 3 tiga jenis yaitu sampah rumah tangga, sampah sejenis rumah tangga dan sampah spesifik Alex, 2000. Laju pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk menjadikan faktor utama peningkatan jumlah sampah. Sebaliknya pertambahan jumlah sampah ini tidak diimbangi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan sehingga akan menjadi inisiator bagi percepatan kerusakan lingkungan. Dalam skala nasional, pemerintah memberikan pedoman dalam pengelolaan sampah melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle melalui bank sampah. 36 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018 Gambar 1. Hirarki Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Tchobanoglous, 1990 Di tingkat Provinsi Bengkulu, penanganan terhadap sampah telah diatur dalam Perda No 02 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah di Kota Bengkulu yang salah satunya berisi denda sebesar 5 juta rupiah atau kurungan 3 bulan apabila membuang sampah sembarangan. Tetapi hal tersebut belum cukup dapat mengendalikan sampah di Kota Bengkulu. Menurut Apryanti dan Dirgahayani 2012 partisipasi dari berbagai pihak merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu kegiatan ataupun program. Dengan demikian partisipasi masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan kebijakan dan program pengelolaan sampah dapat terselenggara secara efektif. Partisipasi masyarakat sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah persepsi masyarakat terhadap suatu kegiatan. Persepsi sendiri merupakan proses penginderaan dan penafsiran rangsangan suatu objek atau peristiwa yang diinformasikan sehingga seseorang dapat menentukan tindaknnya. Di samping itu, tinggi rendahnya partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh proses psikologis yang dialami oleh setiap individu yaitu persepsi, sedangkan positif atau negatifnya persepsi seseorang terhadap suatu hal dipengaruhi faktor dalam diri individu maupun faktor diluar individu. Dalam hal pengendalian permasalahan tersebut, dapat dilakukan kegiatan berupa pembekalan sejak dini pada generasi muda yang peduli terhadap sampah Amri dan Widiyantoro, 2016. Pembekalan tersebut dapat berupa pemberian informasi dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah. Pengetahuan ini meliputi pengenalan sistem pengendalian sampah dengan sistem reduce batasi, reuse gunakan ulang dan recycle daur ulang. Sehingga generasi muda memiliki kesadaran dan kepedulian lingkungan akibat sampah. Pembekalan ini juga akan lebih baik dengan penerapan aplikasi dari sistem pengolahan tersebut yang dalam hal ini berupa pelatihan pembuatan kerajian yang berbasis sampah plastik seperti pembuatan lampu hias dari sampah botol plastik sehingga dapat bernilai guna lebih di dalam kehidupan masyarakat nantinya Putra dan Yuriandala, 2010. METODE PENGABDIAN Kegiatan pengabdian diawali dengan penyampaian informasi, diskusi dan tanya jawab dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terutama siswa TPQ tentang pengelolaan sampah dengan metode 3R Reduce, Reuse dan Recycle. Kegiatan ini dimulai BATASI GUNA ULANG DAUR ULANG MATERI DAUR ULANG ENERGI TPA DISPOSAL Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018 37 dengan pemaparan dan penyampaian informasi tentang sampah, jenis sampah dan pengelolaan sampah dilanjutkan dengan diskusi yang melibatkan pemahaman peserta. Setelah peserta mamahami teori tentang sampah dan pengelolaan sampah, dilanjutkan pelatihan dengan aplikasi pembuatan kerajinan berbasis sampah plastic Syarofah, 2013. HASIL DAN PEMBAHASAN PPM adalah penyampaian gagasan pelaksanaan pengabdian kepada Kepala TPQ Fatimatuzzahra Kota Bengkulu berjalan lancar. Pihak sekolah siap dan bersedia menerima kedatangan tim pengabdian dari Universitas Bengkulu. Kesediaan pihak sekolah ditunjukkan dengan adanya Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra yang didapat pada tanggal 15 Maret 2016. Kesediaan kerjasama yang dimaksud adalah berupa penyediaan tempat dan fasilitas untuk terlaksananya kegiatan pengabdian serta bersedia menyebarluaskan hasil kegiatan pada komponen sekolah lainnya. Program pengabdian berupa pelatihan pengelolaan sampah anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang perlu terus diupayakan mengingat produksi sampah rumah tangga semakin banyak dan didukung rendahnya kesadaran 3R, yaitu reuse memakai kembali barang bekas yang masih bisa dipakai, reduce berusaha mengurangi sampah, dan recycle mendaur ulang sampah agar dapat dimanfaatkan Dirgantar, 2013. Berdasarkan hirarki pengelolaan sampah berdasarkan 3R, opsi yang paling baik adalah mengurangi penggunaan barang/produk yang dapat menghasilkan sampah, sedangkan opsi yang paling buruk adalah membuang sampah pada tempat pembuangan akhir TPA. Dengan melimpahnya sampah maka akan semakin banyak memerlukan TPA dan menyebabkan berbagai gangguan terhadap lingkungan dan kesehatan. Hal ini menjadi pertimbangan tim pengabdian untuk mencari cara untuk menanamkan pola fikir kepedulian terhadap sampah pada masyarakat terutama tentang prinsip 3R. Tidak hanya itu, bahkan kegiatan pengabdian juga dapat memberikan keterampilan yang dapat berhasil guna dan memiliki nilai ekonomis seperti pembuatan lampu hias. Gambar 3. Penyampaian Materi tentang Pengelolaan Sampah dengan Metode 3R Pada tahap awal program pengabdian, peserta pelatihan diberikan pengetahuan tentang sampah, jenis sampah, dan sumber sampah, pengelolaan sampah dan 3R reduce, reuse, recycle, serta pengelolaan sampah anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang. Dalam tahap ini peserta pelatihan diubah pola pikirnya terhadap sampah, ”jika dulunya barang bekas langsung kita buang dan menjadi tumpukan sampah”, maka pola pikir ini harus kita ubah menjadi ”sampah dapat kita olah menjadi sesuatu benda yang berguna” Marlianti, 2014. Dengan menerapkan prinsip recycle, barang-barang bekas atau sampah dapat diolah kembali menjadi suatu bentuk yang memiliki daya guna seiring dengan 38 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018 kreatifitas yang dimiliki. Dengan kreatifitas yang dimiliki, botol plastik bekas dapat dapat dijadikan berbagai produk seperti lampu hias. Ketercapaian tujuan pengabdian ditunjukkan pada antusias dan kemauan peserta pengabdian dalam mendengarkan materi pengabdian serta kegiatan pembuatan kerajinan berbasis pengelolaan sampah secara 3R. Antusias peserta pada sesi pemaparan materi adalah tanya jawab dari peserta kepada pemateri sedangkan antusias peserta pada pembuatan kerajinan adalah kemampuan peserta mengikuti pembuatan kerajinan yang dicontohkan/diperagakan oleh tutor. Gambar 4. Kegiatan Pelatihan dan Produk yang Dihasilkan Ketercapaian target materi yang telah direncanakan dapat dikatakan sangat baik, dimana semua materi pengabdian dapat disampaikan secara keseluruhan. Materi yang telah disampaikan adalah jenis sampah, sumber sampah, dampak yang ditimbulkan akibat sampah pada media lingkungan serta pengelolaan sampah dan 3R reduce, reuse, recycle serta pembuatan kerajinan berbasis sampah botol plastic bekas menjadi lampu hias dan sapu. Kemampuan peserta dalam penguasaan materidapat dikatakan baik. Hal ini didukung penggunaan metode ceramah dan demonstrasi/peragaan untuk meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam menyerap materi yang disampaikan oleh nara sumber. Secara keseluruhan kegiatan pengabdian pembuatan kerajinan berbasis sampah plastik sebagai implementasi pengendalian sampah 3R reduce, reuse dan recycle di TPQ Fatimatuzzahra Kota Bengkulu dinilai berhasil. Keberhasilan ini selain diukur dari keempat komponen diatas, juga dilihat dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan pelatihan. Manfaat yang diperoleh para peserta pelatihan adalah memahami pengelolaan sampah secara 3R dan membuat kerajinan dari sampah sehingga turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan disekitarnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut a. Pengabdian pembuatan kerajinan berbasis sampah plastik sebagai implementasi pengendalian sampah 3R reduce, reuse dan recycle dapat meningkatkan pengetahuan para siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembuatan kerajinan yang nantinya dapat bernilai ekonomi. b. Metode ceramah dan demonstrasi/peragaan dalam pengabdian pembuatan kerajinan berbasis sampah plastik sebagai implementasi pengendalian sampah 3R reduce, reuse dan recycle dinilai cukup efektif untuk menyampaikan tujuan pengabdian. Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018 39 Saran Kegiatan pengabdian ini diharapkan kedepan dapat sampai membuka akses produksi masyarakat pada pasar lokal aneka kreasi daur ulang dan dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya di lokasi lain untuk menunjang kelestarian lingkungan, disamping dapat meningkatkan kreatifitas peserta pengabdian. DAFTAR PUSTAKA Alex, S, 2000, Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik, 41-46. Amri, C, dan Widiyantoro W, 2016, Pendampingan Pembelajaran Memilah Dan Menempatkan Sampah Pada Tempatnya Sejak Usia Dini, International Journal of Community Service Learning, 1121-126. Apryanti, C dan Dirgahayani P, 2012, Identifikasi Faktor Utama yang Berpengaruh pada Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Coblong Kota Bandung, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Bandung. Dirgantar, B, 2013, Pengetahuan Mendaur Ulang Sampah Rumah Tangga dan Niat Mendaur Ulang Sampah. Studi Manajemn dan Organisasi, 1012. Marliani, M, 2014, Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sampah Anorganik Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup, Formatif. 42124-132. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah. Peraturan Menteri Negara Ligkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Melalui Bank Sampah Putra, dan Yuriandala Y, 2010, Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 21. Syarofah, U, 2013, Kerajinan Seni Cara Membuat Kerajian Tangan Lampu Hias Kamar Dari Botol Plastik Bekas, Tchobanoglous, dan Vigil, 1990, Integrated Solid Waste Mangement Engineering Principles and Mangement Issues, 5-8. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Marlianip>This study aims to look at the form of the implementation of environmental education in the form of utilization of household waste inorganic. nvironmental education is a process arbitrarily person to conduct environmental stewardship for sustainable survival. The increasing volume of waste requiring serious treatment of the waste management. Waste management does not use methods and techniques that are environmentally friendly waste management than would be a negative impact on health will also be very disruptive both residential environmental preservation, forest, rice fields, rivers and oceans. One of the forms of waste is household waste in the form of garbage anorgnik. This litter is very dangerous for health and the environment because it is made from inorganic sources of non-renewable natural and contains no chemicals, but its existence is only glimpsed one eye. Utilization of inorganic waste is one that can be done by the whole society to preserve the environment. This research is a descriptive study and a review of the literature. This study hopes to sustainable environmental education is expected to contribute knowledge to all levels of society on the importance of inorganic waste.
Terangkanyg kalian ketahui tentang corak soumak pada pembuatan kerajinan serat tekstil!. Question from @AyaRa616 - Sekolah Menengah Pertama - Seni

Rabu, 30 Maret 2022 0701 WIB idem Iklan Jakarta -Limbah plastik merupakan sumber pencemaran lingkungan. Penggunaan plastik yang masif dalam kehidupan sehari-hari telah menyebabkan pencemaran lingkungan meliputi tanah, air, laut, bahkan UlangSalah satu solusi untuk mengatasinya yakni dengan mendaur ulang limbah plastik menjadi dari News18, berikut adalah 4 cara membuat kerajinan dari limbah plastik Pot bunga dari botol bekasBotol plastik bekas dapat dimanfaatkan kembali sebagai pot bunga lucu bergambar hewan. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain botol 2 liter dan pewarna atau cat. Ikuti langkah-langkah berikut untuk membuatnya Potong sepertiga bagian bawah botolPada salah satu sisi, potong botol menjadi dua bentuk segitiga sehingga terlihat seperti telingaCat botol dengan warna yang diinginkanGambar wajah hewan pada botol, misalnya wajah kucing atau anjingIsi botol dengan tanah dan tanaman yang ingin ditanamTempat pensil dari botol bekasBotol plastik juga bisa didaur ulang menjadi tempat pensil. Caranya yakni dengan memotong botol menjadi setengah bagian, kemudian hiaslah dengan cara diwarnai dan diberi glitter. Setelah selesai dihias, masukkan pensil atau bolpoin ke dalam potongan botol mozaik dari tutup botolKetika seseorang membuat kerajinan dari botol plastik bekas, bagian tutupnya jarang digunakan. Padahal, tutup botol bisa dijadikan seni mozaik yang mempercantik dekorasi rumah. Cara membuatnya yakni Kumpulkan tutup botol bekas sebanyak mungkinSiapkan kanvas atau karton, lem, dan catCari gambar yang ingin dibuat sebagai dekorasiCat tutup botol sesuai gambar yang diinginkanBuat gambar di atas kanvas atau karton menggunakan pensilLetakkan tutup botol yang telah dicat di atas karton menggunakan lemJika sudah selesai, gantungkan seni mozaik pada dindingTikar dari kantong plastikTikar merupakan anyaman yang biasanya dipakai sebagai alas duduk atau tidur. Ternyata, kantong plastik bekas dapat dibuat menjadi tikar dengan langkah-langkah berikut Kumpulkan kantong plastik bekas sebanyak mungkin dan pilah sesuai warnanyaSiapkan gunjing, jarum, dan benangPikirkan pola tikar yang akan dibuatPotong kantung pastik bekas menjadi strip panjang dengan lebar 5 cmBuat simpul dan kepanglah strip dengan warna yang samaLetakkan strip kantong plastik bekas yang telah dikepang dalam pola spiralGunakan jarum dan benang untuk menjahit anyaman kantong plastik dalam bentuk spiralItulah 4 cara membuat kerajinan dari limbah plastik. Selain mengurangi sampah, aneka kerajinan tangan di atas mungkin bisa dijual dan dijadikan sumber NUR RAHMAWATIBaca juga Seniman Brasil Mereproduksi Karya Seni Dunia dengan Limbah Plastik Artikel Terkait Sampah Plastik Naik 20 Kali Lipat, Dosen Teknik Lingkungan ITS Ingatkan Bahaya Sampah Mikroplastik 4 hari lalu Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Belantara Gelar Kontes Foto Solusi Polusi Plastik 6 hari lalu Sampah Plastik Penuhi DAS Musi, Warga Palembang Diminta Ubah Pola Pikir 6 hari lalu Pegadaian dan Plustik Daur Ulang 1 Ton Sampah Plastik 10 hari lalu Ini Arti RRR +D Berkaitan dengan Polusi dan Sampah Plastik 23 hari lalu Tak Hanya Andalkan Kunjungan Wisata, Perajin Yogya Didorong Bidik Event Internasional 26 hari lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Sampah Plastik Naik 20 Kali Lipat, Dosen Teknik Lingkungan ITS Ingatkan Bahaya Sampah Mikroplastik 4 hari lalu Sampah Plastik Naik 20 Kali Lipat, Dosen Teknik Lingkungan ITS Ingatkan Bahaya Sampah Mikroplastik Sampah plastik di Indonesia meningkat 20 kali lipat sejak 1960. Dosen Teknik Lingkungan ITS mengingatkan bahaya sampah mikroplastik bagi makhluk hidup. Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Belantara Gelar Kontes Foto Solusi Polusi Plastik 6 hari lalu Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Belantara Gelar Kontes Foto Solusi Polusi Plastik Kontes foto ini merupakan salah satu dukungan dengan tema yang dipilih sejalan dengan tema global Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023. Sampah Plastik Penuhi DAS Musi, Warga Palembang Diminta Ubah Pola Pikir 6 hari lalu Sampah Plastik Penuhi DAS Musi, Warga Palembang Diminta Ubah Pola Pikir Sampah, termasuk sampah plastik, tidak hanya menumpuk di pinggir-pinggir jalan, akan tetapi memenuhi hampir sepanjang daerah aliran sungai DAS Musi. Pegadaian dan Plustik Daur Ulang 1 Ton Sampah Plastik 10 hari lalu Pegadaian dan Plustik Daur Ulang 1 Ton Sampah Plastik Pengumpulan sampah melibatkan milenial Pegadaian selama acara Konser Lokananta 2023 di Solo. Ini Arti RRR +D Berkaitan dengan Polusi dan Sampah Plastik 23 hari lalu Ini Arti RRR +D Berkaitan dengan Polusi dan Sampah Plastik PBB memperkenalkan istilah RRR + D untuk mengurangi sampah plastik. Apa artinya? Tak Hanya Andalkan Kunjungan Wisata, Perajin Yogya Didorong Bidik Event Internasional 26 hari lalu Tak Hanya Andalkan Kunjungan Wisata, Perajin Yogya Didorong Bidik Event Internasional Dengan modal kualitas yang sudah diakui pasar internasional itu, kata Timbul, yang perlu jadi perhatian perajin Yogya yakni jeli membaca momentum. Praktik Greenwashing di Industri AMDK 30 hari lalu Praktik Greenwashing di Industri AMDK Ada lima jenis praktik Greenwashing yang biasa diiklankan oleh produsen yang berbuat seolah-olah pro lingkungan 5 Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terbesar Di Indonesia 30 hari lalu 5 Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terbesar Di Indonesia DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kapasitas TPA terbesar di Indonesia. Tempat pembuangan akhir sampahnya terletak di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Iriana Jokowi Ikut Merayakan Ulang Tahun Dewan Kerajinan Nasional 31 hari lalu Iriana Jokowi Ikut Merayakan Ulang Tahun Dewan Kerajinan Nasional Ibu Negara Iriana Jokowi ikut merayakan ulang tahun Dewan Kerajinan Nasional Dekranas. Tas Keranjang Ratu Suthida dari Thailand di Penobatan Raja Charles III Mencuri Perhatian 34 hari lalu Tas Keranjang Ratu Suthida dari Thailand di Penobatan Raja Charles III Mencuri Perhatian Tas tangan Ratu Suthida dari Thailand terbuat dari tanaman yan lipao, dianyam dengan teknik menenun yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Jawaban: Mengelola sampah dapat dilakukan dengan cara pengurangan dan penanganan. Pengurangan sampah dilakukan melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yaitu pengurangan sampah, penggunaan kembali sampah dan pendaur ulangan sampah. a. Pembatasan timbulan sampah /pengurangan sampah.
Recycling is the process of collecting, sorting and processing materials and turning them into new things so that they can still be useful and valuable in the helps reduce the amount of waste that ends up in landfill which is good for the environment and your community. It also creates jobs and contributes to economic what items you can recycle will help make sure we’re recycling as much as we can and recycling in your yellow lid binsMany councils around Queensland offer a kerbside recycling service, providing yellow lid bins to make recycling at home simple, use a separate basket for your recyclable materials and keep it loose – don’t bag your are 5 key materials you can recycle in your yellow lid binglass bottles and jarspaper and cardboardhard your local council to learn about what is accepted in your kerbside collection, or for more information on where to dispose of materials such as green waste, whitegoods and linksPlanet Ark's national recycling hotline on 1300 733 712Recycling services near youNational Television and Computer Recycling SchemeMobileMusterRecycle printer cartridges Last updated 10 May 2023
Danproduksi kerajinan tentang pengetahuan kerajinan. School No School; Course Title AA 1; Uploaded By SargentSnow4449. Pages 185 This preview shows page 17 - 20 out of 185 pages.
Limbah keras. Foto PixabayLimbah merupakan sisa sampah produksi yang dihasilkan industri atau rumah tangga. Masyarakat pada umumnya menghasilkan buangan berupa limbah dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu jenis limbah adalah limbah keras yang memiliki bentuk keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, dan tidak mudah sifatnya, limbah keras dibedakan menjadi dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah keras yang berasal dari alam. Contohnya yaitu sisik ikan, tulang hewan, cangkang kerang laut, tempurung kelapa, dan limbah keras anorganik adalah limbah yang berasal dari bahan kimia tidak terbaharui dan berpotensi menjadi polutan. Contoh dari limbah ini adalah plastik, pecahan keramik dan kaca, botol kaleng, dan bentuknya, limbah harus diolah dan dikelola agar tidak menimbulkan masalah baru bagi masyarakat. Perwujudan limbah keras yang sulit untuk dikelola harus dimaksimalkan sebisa mungkin untuk mengurangi tumpukan sampah. Oleh karenanya, dibutuhkan tangan kreatif untuk dapat merubah limbah keras menjadi barang yang bisa salah satu bentuk limbah keras yang tidak dapat diurai. Foto PixabayPemanfaatan Limbah Keras Untuk KerajinanBagi para pecinta seni, limbah keras dapat dijadikan sebuah barang kerajinan yang memiliki nilai guna. Proses pengolahannya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran sehingga menghasilkan barang baru di kerajinan bahan limbah keras harus menerapkan sistem upaya 3R Reduce, Reuse, Recycle. Proses ini diperlukan untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi keras yang dapat didaur ulang antara lain cangkang kerang, sisik ikan, tempurung kelapa, botol plastik, dan sebagainya. Jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah dapat dibakar. Jika dinilai masih memiliki nilai guna, maka akan dibentuk dan dibuat kerajinan yang akan menjadi nilai ekonomis di kerajinan yang dihasilkan dari bahan limbah keras yaituVas bunga dari bambu atau kayuOrnamen hias dari batu alamKerajinan cangkang kerangKerajinan dari sisik dan tulang ikanMangkok dari tempurung kelapaTas dari plastik atau karungOrnamen dari pecahan kaca Terangkanmengenai analisis ancaman dalam berwirausaha kerajinan limbah berbentuk bangun datar. tran_tantop 2 months ago 5 Comments. Seorang wirausahawan harus dapat memanfaatkan peluang usaha secara sistematis dimulai dari analisis sumber-sumber peluang usaha secara luas. Persiapan yang dapat kalian lakukan dalam menganalisis peluang usaha - Memanfaatkan limbah pecahan keramik untuk diolah menjadi karya kerajinan tentunya sesuatu pekerjaan yang unik. Mengingat, pecahan keramik jika tidak dimanfaatkan pada akhirnya hanya dijadikan sebagai bahan urukan tanah. Jika pecahannya besar, bisa juga dimanfaatkan sebagai lantai rumah. Meskipun pecahan keramik sejatinya sebagai barang buangan yang tak bernilai, tetapi kreativitas akan mengubahnya menjadi benda bernilai tinggi. Mengutip modul Prakarya Paket B Kemdikbud 2018, limbah keramik termasuk limbah keras anorganik, yakni limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Limbah keras sendiri dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Proses recycle dapat menjadi salah satu solusi permasalahan ini. Salah satunya dengan menjadikannya sebagai bahan baku kerajinan. Apalagi tidak perlu biaya tinggi untuk mendapatkan limbahan pecah keramik karena jenis limbah ini biasanya dibuang oleh Membuat Kerajinan Limbah Pecahan Keramik Limbah pecahan keramik dapat dimanfaatkan dengan teknik mozaik, yaitu menempel potongan-potongan kecil menjadi suatu lukisan yang indah. Contoh karya kerajinan dari dihasilkan dari limbah pecahan keramik di antaranya keranjang sampah, vas bunga, hiasan dinding, dan wadah serbaguna. Dilansir dari buku Prakarya 2017, berikut ini merupakan cara membuat kerajinan limbah pecahan keramik 1. Bahan pembuatan kerajinan limbah pecahan keramik, di antaranya adalah keramik yang sudah terpecah belah dengan warna beragam, lem kuning, dan mortar atau semen putih. 2. Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan limbah pecahan keramik adalah palu, amplas, waslap, sendok semen, dan karet sandal bekas. 3. Produk Kerajinan Limbah Pecahan Keramik Produk kerajinan limbah pecahan keramik yang banyak dibuat orang hanya sebatas pelengkap estetika sebuah benda. Misalnya vas yang ditambah hiasan mozaik pecahan keramik sebagai unsur hiasan. Dinding dan potongan-potongan lantai yang dibuat dengan cara yang sama sebagai elemen keindahan interior. Namun, ada yang dijadikan koleksi jika produk yang dihasilkan memang benar-benar unik. Sekarang ini kerajinan dari pecahan keramik sudah menjadi komoditi ekspor. Orang asing banyak yang menyukai hal hal yang klasik terutama yang berasal dari pecahan keramik. 4. Proses Pembuatan Kerajinan Limbah Pecahan Keramik Proses pembuatan kerajinan limbah pecahan keramik yang disajikan kali ini adalah membuat vas dengan hiasan mozaik pecahan keramik. Perhatikan langkah-langkahnya berikut ini Pecah keramik menjadi ukuran lebih kecil dengan palu Kumpulkan yang warnanya sama. Buat sketsa pada vas dan tempelkan pecahan keramik. Tempelkan semua pecahan keramik sesuai pola. Beri semen pada rongga hingga rata. Lap sisa-­sisa semen hingga bersih dan merata. Baca juga Contoh Kerajinan Limbah Jerami Alat dan Cara Pembuatan Contoh Kerajinan Limbah Kulit Jagung, Alat dan Cara Pembuatan Contoh Kerajinan Limbah Plastik serta Bahan, Alat, & Cara Pembuatan - Pendidikan Kontributor Nurul AzizahPenulis Nurul AzizahEditor Maria Ulfa
  1. ሡврիቱетроψ тεдазвዞдри щюнужы
    1. Αмፏኩጊγፏкл оሤ
    2. Виዔ еδωπ иглիρиц
  2. Щили уτ
    1. Вօз рιзеմект ፅσ խξоμоճа
    2. Ծ չостե գիፎաхоսո ሢጎμոσ
    3. ቸтрикωзէν эчувовсюз
  3. ኮችծиշርδխ яպիւ
  4. Аδስ ቆլըνищ бևቨθсрушуз
Manado (ANTARA Sulut) - Provinsi Sulawesi Utara mengembangkan limbah cangkang mutiara menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.

Waste management is still defined as limited to collection, transportation and garbage disposal. The follow-up of the meaning is the provision of facilities such as garbage bins, garbage trucks and waste collection land. Waste management has not included waste separation. Segregation of waste can minimize the amount of waste that must be discharged to the final place. Segregation of waste can supply recyclable raw materials and handicrafts made from garbage. The manufacture of handicraft products from garbage is still local and requires socialization and training. It is needed to increase the number of craftsmen and garbage absorption on the crafters. Through careful socialization and training, citizens' awareness of waste management becomes advanced by making handicrafts of economic value from waste materials. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 83 Pendayagunaan Sampah Menjadi Produk Kerajinan Nur Fatoni, Rinaldy Imanuddin L., Ahmad Ridho Darmawan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Email nurfatoni Abstract Waste management is still defined as limited to collection, transportation and garbage disposal. The follow-up of the meaning is the provision of facilities such as garbage bins, garbage trucks and waste collection land. Waste management has not included waste separation. Segregation of waste can minimize the amount of waste that must be discharged to the final place. Segregation of waste can supply recyclable raw materials and handicrafts made from garbage. The manufacture of handicraft products from garbage is still local and requires socialization and training. It is needed to increase the number of craftsmen and garbage absorption on the crafters. Through careful socialization and training, citizens' awareness of waste management becomes advanced by making handicrafts of economic value from waste materials. Abstrak Pengelolan sampah masih diartikan sebatas pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah. Tindak lanjut dari pemaknaan tersebut adalah pengadaan sarana seperti bak sampah, truk sampah dan lahan penampungan sampah. Pengelolaan sampah belum memasukkan pemilahahan sampah. Pemilahan sampah bisa meminimalisir jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat akhir. Pemilahan sampah bisa mensuplai bahan baku daur ulang dan kerajinan berbahan sampah. Pembuatan produk karajinan dari sampah masih bersifat lokal dan membutuhkan sosialisasi serta pelatihan. Hal itu dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah perajin dan daya serap sampah pada perajin. Melalui sosialisasi dan pelatihan yang seksama, kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah menjadi maju dengan bisa membuat kerajinan yang bernilai ekonomi dari bahan sampah. Kata Kunci pendayagunaan, pengelolaan, pelatihan, produk sampah. Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 84 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 PENDAHULUAN Selama ini paradigma manusia tentang sampah hanyalah dengan membuangnya ketempat sampah yang sudah disediakan oleh pemerintah ataupun dibakar dan dibuang ke sungai, namun hal itu tentu berdampak buruk untuk lingkungan, maka utnuk menghindari hal tersebut paradigma itu harus dirubah dengan Prinsip Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat, yaitu Mengurangi Reduce, Menggunakan Kembali Reuse, Mendaur Ulang Recycle. Padahal sampah-sampah tersebut dapat dimafaatkan agar lebih bernilai guna dengan menjadikan sampah-sampah organik menjadi kompos atau dengan melakukan daur ulang sampah-sampah anorganik. Sehingga sampah tidak lagi menjadi sumber penyakit dan berdampak negatif bagi lingkungan melainkan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sampah-sampah anorganik bisa dimanfaatkan menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomi. Pembuatan produk kerajinan berbahan sampah telah dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat namun belum menjadi sesuatu yang dimasukkan dalam sistem pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah belum memasukkan pembuatan produk berbahan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Pebuatan produk berbahan sampah sepertinya masih di luar sistem pengelolaan sampah. RW 01 Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang merupakan lembaga kemasyarakatan yang menaungi 10 Rukun tetangga, profesi penduduk tergolong heterogen, menjadikan komunikasi bersifat kekeluargaan antar penduduk nebjad sebuah kebiasaan. Secara Geografis, letak RW 01 berdekatan dengan jalan raya JL. Sumoharjo Kota Semarang Perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Kendal, Taman rekreasi Margasatwa Kebun Binatang Mangkang Semarang, dan Terminal Mangkang Semarang. Sehingga produksi sampah hariannya cukup tinggi, yaitu sekitar 1 ton untuk setiap 3 harinya. Jumlah produksi sampah dan lokasi penampungan sampah sementara di RW 01 Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang menjadi suatu masalah yang tak terpecahkan solusinya. Beberapa ide seperti pembuatan bank sampah dan mengolah sampah organik menjadi salah satu gagasannya. Namun karena mayoritas penduduk yang memiliki profesi dan kesibukan masing-masing, sehingga untuk mengelola kegiatan tersebut sangatlah sulit terlaksana. Namun jika tanpa dibarengi dengan tindakan alternatif untuk mengurangi produksi sampah harian akan menyebabkan masalah tentang sampah tidak pernah selesai. Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 85 Berdasarkan hasil pra-riset di lokasi pengabdian, mebangkitkan kesadaran masyarakat lebih penting untuk tahap awal dibanding dengan menyampaikan model. Maka sosialisasi dan pelatihan keterampilan dalam membuat produk kerajianan berbahan sampah adalah salah satu proses membangkitkan kesadaran melalui menigkatkan rasa ketertarikan dan motivasinya. Antusiasme masyarakat RW 01 menyambut informasi akan adanya sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk dari bahan sampah sangat baik. Sampah yang diolah adalah sampah anorganik yang memakan proses tidak begitu lama, sehingga kaum ibu dan remaja putri RW 01 umumnya masih memiliki waktu luang di sela kegiatan mereka sehari-hari dapat berkontribusi. Harapannya dengan bertambahnya wawasan dan keterampilan dalam berkreasi untuk mengolah sampah menjadi produk yang bernilai, bisa menyadarkan masyarakat dalam memaksimalkan pendayagunaan sampah mereka menjadi produk yang dapat digunakan kembali dan mengurangi volume produksi sampah harian dan bahkan timbul gerakan untuk memulai sistem bank sampah agar masalah sampah di wilayah teresebut bisa terurai. PENGELOLAAN SAMPAH Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam berbentuk padat UU No. 18 2008. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis Hartono, 2008. Sampah refuse dalam ilmu kesehatan lingkungan adalah sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup. Bentuknya bisa pada berbagai fase materi, seperti padat cair dan gas. Berdasarkan pengertian diatas, dapat difahami bahwa sampah adalah sisa kegiatan manusia atau proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis, tidak dipakai dan digunakan kembali, tidak disenangi dan harus dibuang sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelangsungan hidup manusia. Tapi tidak bisa dikatakan juga bahwa sampah merupakan zat akhir yang tak bisa dimanfaatkan kembali, karena terdapat kata “belum memiliki nilai ekonomis, tidak terpakai lagi dan tidak disenangi” yang artinya dapat dikatakan bahwa jika sampah tersebut kembali diberi nilai ekonomis, dan bisa digunakan bahkan disenangi maka sampah tersebut mampu berubah wujud menjadi bukan sampah. Soewedo 1983 menggolongkan sampah menjadi beberapa golongan seperti tergambar dalam tabel 1. Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 86 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 Tabel 1 Penggolongan sampah menurut soewodo sampah dari kegiatan rumah tangga sampah dari kegiatanindustri atau pabrik sampah dari kegiatan perdagangan sampah dari hasil kegiatan pertanian sampah dari hasil pembangunan, dan sampah jalan raya Berdasarkan komposisinya sampah yang seragam sampah yang tidak seragam Sampah padat Sampah cair Sampah gas Berdasarkan proses terjadinya sampah alami sampah non alami sampah makanan sampah kebun/pekarangan sampah plastik, kertas, kulit, kain, kayu, logam, gelas dan keramik, abu dan debu Sementara Wied menggolongkan sampah ke dalam empat kelompok, antara lain  Human excreta yaitu bahan buangan yang dikeluarkan dari sisa zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh manusia, meliputi tinja faeces dan air kencing urine.  Sewage, adalah air limbah yang dibuang oleh pabrik maupun rumah tangga. Seperti air bekas cucian pakaian.  Refuse, merupakan bahan sisa dari proses industri atau hasil kegiatan rumah tangga. Contohnhya panci, botol kaca ataupun plastik, bungkus mie instant atau kopi, atau barang lainnya yang kerap kali dilihat menggunung di tempat-tempat sampah. Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 87  Industrial waste yaitu bahan-bahan buangan dari sisa proses yang berasal dari kegiatan produksi industri. Contohnya whey, pulp, kulit biji sawit dan lainnya. Menurut Budiman Chandra Chandra, 2007, sampah dapat dibedakan menjadi beberapa pengertian, antara lain  Garbage, merupakan sampah yang mudah membusuk dan dapat terurai dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. Sampah ini dapat ditemukan di tempat pemukiman, rumah makan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya.  Rubbish, terbagi menjadi 2 yaitu 1. Yang mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik, seperti kertas, kayu, karet, daun kering, dan sebagainya. 2. Yang tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, seperti kaca, kaleng, dan sebagainya.  Ashes, adalah semua sisa hasil pembakaran dari industri.  Street sweeping, adalah sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia.  Dead animal, adalah segala jenis bangkai binatang besar anjing, kucing, dan sebagainya yang mati akibat kecelakaan atau secara alami.  House hold refuse, adalah jenis sampah campuran misalnya, garbage, ashes, rubbish yang berasal dari perumahan.  Abandoned vehicle, adalah sampah yang berasal dari bangkai kendaraan.  Demolision waste, adalah sampah yang berasal dari sisa pembanguman gedung, seperti tanah, batu dan kayu.  Sampah industri, adalah sampah yang berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri.  Santage solid, sampah yang terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair.  Sampah khusus, adalah sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan zat radioaktif. TEKNIK OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008, yang dimaksud dengan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah adalah sebuah upaya komprehensif untuk menangani sampah-sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 88 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 proses alam, dikelompokkan menjadi enam elemen yaitu, pengendalian bangkitan control of generation, penyimpanan storage. pengumpulan collection, pemindahan dan pengangkutan transfer and transport, pemrosesan processing, dan pembuangan disposal Soekmana, Soma. 2010. Pemisahan elemen-elemen ini sangat penting karena pengelolaan setiap elemen sangat dinamis, khususnya mengikuti perkembangan teknologi dan budaya serta bervariasi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Perencanaan sistem persampahan membutuhkan suatu pola standar spesifikasi sebagai landasan yang jelas. Spesifikasi yang bisa digunakan adalah Standar Nasional Indonesia SNI Nomor 19-2454-2002 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukikman. Teknik operasional pengelolaan sampah bersifat terpadu secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan yaitu penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pembuangan/pengolahan. Aspek Teknik Operasional merupakan salah satu upaya dalam mengontrol pertumbuhan sampah, namun pelaksanaannya tetap harus disesuaikan dengan pertimbangan kesehatan, ekonomi, teknik, konservasi, estetika dan pertimbangan lingkungan. a Penampungan sampah Penampungan sampah adalah suatu cara penanganan sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke TPA. Tujuannya untuk menghindari agar sampah tidak berserakan sehingga tidak menggangu lingkungan. Faktor paling mempengaruhi efektifitas tingkat pelayanan adalah kapasitas peralatan, pola penampungan, jenis dan sifat bahan dan lokasi penempatan SNI 19-2454-2002. b Pengumpulan sampah Pengumpulan sampah adalah cara proses pengambilan sampah mulai dari tempat penampungan sampah sampai ke tempat pembuangan sementara. Pola pengumpulan sampah pada dasarnya dikemlompokkan dalam 2 dua sebagai berikut a. Pola Individual Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber sampah, kemudian diangkut ke tempat pembuangan sementara/ TPS sebelum dibuang ke TPA. b. Pola Komunal Pengumpulan sampah dilakukan oleh penghasil sampah ke tempat penampungan sampah komunal yang telah disediakan atau ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan. Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 89 Gambar 1 Pola Pengumpulan Sampah Individual Tak Langsung SNI 19-2454-2002 Gambar 2 Pola Pengumpulan Sampah Komunal SNI 19-2454-2002 c Pemindahan sampah Proses pemindahan sampah adalah kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkutan untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. Tempat yang digunakan untuk pemindahan sampah adalah depo pemindahan sampah yang dilengkapi dengan container pengangkut. Pemindahan sampah yang telah terpilah dari sumbernya diusahakan jangan sampai sampah tersebut bercampur kembali. d Pengangkutan sampah Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara atau dari sumber sampah langsung ke tempat pembuangan akhir. Berhasil tidaknya Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 90 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 penanganan sampah juga tergantung pada penerapan sistem pengangkutan. Tujuan pengangkutan sampah adalah menjauhkan sampah dari perkotaan ke tempat pembuangan akhir. e Pembuangan akhir sampah Pembuangan akhir merupakan tempat yang telah disediakan untuk membuang sampah dari semua hasil pengangkutan sampah untuk diolah lebih lanjut. Prinsip pembuang akhir sampah adalah memusnahkan sampah domestik di suatu lokasi pembuangan akhir. Jadi tempat pembuangan akhir merupakan tempat pengolahan sampah. Secara umum terdapat 3 metode pengolahan sampah, pertama, Metode Open Dumping, Merupakan sistem pengolahan sampah dengan hanya membuang/ menimbun sampah disuatu tempat tanpa ada pengolahan sehingga sistem ini sering menimbulkan gangguan pencemaran lingkungan. Kedua, Metode Sanitary landfill Lahan Urug Saniter. Sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup. Pekerjaan pelapisan tanah penutup dilakukan setiap hari pada akhir jam operasi. Dan ketiga, Metode Controlled Landfill Penimbunan terkendali. Controlled Landfill adalah sistem open dumping yang diperbaiki. Sistem pengolahan sampah yang terdiri dari sistem pengalihan open dumping dan sanitary landfill dimana dengan penutupan sampah dengan lapisan tanah dilakukan setelah TPA penuh yang dipadatkan atau setelah mencapai periode tertentu. PRODUK KERAJINAN Produk kerajinan berbahan limbah adalah benda kerajinan yang dibuat oleh tangan-tangan manusia, bukan karya mesin, melainkan keterampilan tangan serta keahlian atau kemahiran tangan dalam mengolah bahan dalam penyusunan teknik dalam proses pembuatan benda kerajinan yang bahan utamanya berasal dari limbah. Contoh tikar yang terbuat dari bekas bungkus kopi ABC dan lain-lain. Produk kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan kerajinan tangan. Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Fungsi produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fungsi karya kerajinan sebagai benda hias. Karya kerajinan sebagai benda pakai meliputi segala bentuk kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan sebagai pelengkap busana. Karya kerajinan sebagai benda hias meliputi segala Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 91 bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis. PEMBUATAN PRODUK DARI BAHAN SAMPAH Program pengabdian ini dikonsentrasikan pada pemanfaatan sampah yang kurang optimal dalam pengelolaannya, agar selain mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA juga menjadi salah satu sumber perekonomian merupakan salah satu momok masyarakat Indonesia, termasuk RW 01 Kel. Wonosari Kec. Ngaliyan. Volume sampah diperhitungkan mencapai 8 ton/minggu menjadikan tidak mengatasi untuk semua sampah dengan cara dibuang. Alhasil ada saja masyarakat yang menumpukkan sembarangan dan membakar sampah pengabdi mempunyai ide program untuk memanfaatkan sampah yang berlebih tersebut agar dapat bernilai ekonomi kembali. Dalam pelaksanaan program pengabdian dengan melakukan beberapa kegiatan yang menunjang terlaksananya program dan terwujudnya kondisi dampingan yang diinginkan dari masyarakat dan tim. Secara beruturan dilaksanakan berbagai program untuk memaksimalkan program penanganan sampah. Pada tanggal 1-4 Juni 2016, pre elementary research ulang dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian apa saja yang harus dan akan dilakukan agar benar-benar menyelesaikan masalah tentang keberadaan sampah di sekitar wilayah RW 01. Dimana pelaksanaan langsung ke tempat Ketua RW sebagai pejabat setempat sekaligus survey lapangan langsung. Dari kagiatan ini diperoleh beberapa hasil atau fakta di lapangan. Pertama, volume sampah diseluruh RW 01 diperhitungkan sekitar 8 ton/minggu dengan sistem 2-3 kali pengangkutan menuju TPA setiap minggunya. Kedua, Masih adanya penumpukkan sampah yang tidak dibuang ke penampungan sampah sementara TPS sehingga menjadikan kurang indah dipandang mata dan bahkan mencemari lingkungan, baik dari baunya, mengotori sungai dan ketika dibakar dapat menyebabkan polusi udara. Ketiga, Pembengkakan biaya pengeluaran RW untuk menanggulangi volume sampah, dengan pengakuan ketua RW 01 kel. Wonosari kec. Ngaliyan sebesar Rp. untuk setiap bulannya membayar pengangkut sampah ke TPA dan belum biaya operasional untuk mengangkut sampah dari rumah-rumah ke TPS. Keempat, Kurangnya inisiatif warga untuk memilah sampah, dan bahkan tidak adanya ide untuk memanfaatkan dan mencari solusi kreatif, agar sampah mereka dapat terkurangi dengan cara yang baik. Tidak hanya sekedar meningkatka intesitas pengangkutan sampah. Dan kelima, sudah pernah ada Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 92 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 program terdahulu yang telah dilakukan oleh tim pengabdi Universitas Negeri Semarang untuk memanfaatkan sampah organik di RW 01 untuk dijadikan kompos, namun tidak berhasil. Beberapa hal yang melatarbelakangi alasan ketidakberhasilan program pengabdian sebelumnya antara lain 1. Dikarenakan kurangnya peran dan kesadaran masyarakat serta waktu masyarakat setempat untuk mengolah produk tersebut. Seperti yang diketahui, pengolahan kompos membutuhkan waktu yang lumayan lama, ketelatenan serta fokus untuk tetap mengolahnya agar menghasilkan kompos yang baik. 2. Karena mayoritas masyarakat heterogen namun memiliki profesi yang mengharuskan mereka bekerja dari pagi sampai sore untuk yang berusia produktif, sehingga hanya masyarakat berusia senja yang tidak memiliki kesibukan di jam kerja, membuat kurang efektifnya pengolahan kompos di masayarakat 3. Kurangnya pendampingan secara intensif, baik sesuai agenda kegiatan dan setelah agenda berakhir. Sehingga setelah agenda kegiatan berakhir, maka program tersebut selesai tanpa memberi hasil yang signifikan. Kesimpulan dari hasil pre-elementary yang telah didapatkan, maka tim tidak akan menerapakan pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan kompos melainkan lebih memaksimalkan pemanfaatan sampah anorganik untuk dijadikan sebuah produk. Ditambah memaksimalkan sistem pengelolaan sampah dengn sistem bank sampah untuk jenis sampah rumah tangga berbahan anorganik untuk mendukung bahan baku pelatihan sekaligus berusaha mengurangi volume sampah semaksimal mungkin. Program selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 1-3 Juli 2016, survey pra pelatihan dimaksudkan agar menyesuaikan bahan baku yang berasal dari sampah anorganik yang paling banyak terdapat di wilayah pengabdian dengan pelatihan produksi produk kreatif. Agar dinilai tepat sasaran dan benar-benar mampu mengurngi jumlah volume sampah yang di buang ke TPS setempat. Hasil survey yang diperoleh meliputi 1. Sampah jenis gelas dan botol minuman plastik 2. Bungkus mie instan, dan bungkus minuman instan sachet seperti Kopi, Susu, minuman serbuk rasa buah, dan sebagainya, 3. Plastik mendominasi sampah jenis anorganik. Berangkat dari hasil survei tersebut, maka pelatihan produksi produk kreatif ditetapkan 3 jenis produk berbahan dasar sampah organik yang sesuai dengan sampah yang terdapat di wilayah pengabdian, yaitu Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 93 1. Tempat gelas minuman berbahan dasar gelas minuman plastik. 2. Tas berbahan dasar bungkus minuman sachet. 3. Bunga berbahan dasar plastik. Selanjutnya, tanggal 11-14 Juli 2016, komunikasi pada calon peserta pelatihan dan pembahasan tempat pelatihan serta bahan an alat yang diperlukan. Peralatan disediakan oleh tim pengabdi sedangkan bahan disediakan oleh peserta pelatihan. Dimana terdapat 20 orang peserta yang diantaranya 5 orang dari ibu-ibu PKK RW 01 kelurahan Wonosari dan 15 orang peserta dari beberapa perwakilan RT. Konsep yang dibuat adalah menggunakan sampel dari sebagian peserta, dan ketika berhasil dan bernilai, maka akan disebarluaskan ke seluruh masyarakat. Ditindaklnajuti dengan program pengelompokan dan penentuan objek sampah yang dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sistem bank sampah pada tanggal 18-20 Juli 2016. Pelaksanaan kegiatan meliputi 1. Menemui karang taruna untuk meminta bantuan mengelola sistem bank sampah di RW 01. 2. Berkeliling wilayah RW 01 sekaligus pembagian palstik polybag untuk memilah sampah yang anorganik dengan yang organik. Dimaksudkan agar yagn organik silahkan dibuang ke TPS sedangkan yang anorganik diserahkan ke pengelola bank sampah. 3. Penyuluhan langsung ke rumah-rumah yang sekiranya bersedia untuk melakukan pemilahan secara individu. 4. Meminta bantuan pengangkut sampah setempat untuk memilah yang organik dan anorganik. Dan memberikan profit sharing atas bantuannya jika ada. Tahap selanjutnya pada tanggal 21-22 Juli 2016, persiapan pelatihan. Hal yang dilakukan seperti 1. Menghubungi Pelatih sebagai pelatih untuk penyesuaian waktu dan kesempatan untuk pelatihan 2. Menghubungi ibu-ibu peserta pelatihan untuk meluangkan waktu pelatihan yang telah disesuaikan 3. Membeli peralatan yang dibutuhkan serta konsumsi yang sesuai 4. Meminta izin pemilik lokasi yang sekiranya cocok untuk tempat pelatihan 5. Mengumumkan ke masyarakat luas jikalau ada peserta tambahan 6. Menghubungi pihak RW dan karang taruna setempat untuk meminta izin dan kontribusi. Dari program persiapan yang telah dilakukan, kemudian dilaksanakan pelatihan pembuatan kerajinan yang berurutan dalam tabel 2. Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 94 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 Tabel 2 Program pelatihan pelatihan pertama dilaksanakan. Dimana materi yang diberikan adalah pengenalan produk dan bahan yang diperlukan serta penanganan dan persiapan sebelum memulai produksi. pelatihan kedua dilaksanakan dengan agenda pembuatan tempat gelas minuman berbahan dasar gelas minuman plastik. pelatihan ketiga dilaksanakan dengan konsentrasi ke pembuatan tas berbahan dasar bungkus kopi instan. review pelatihan sebelum-sebelumnya ditambah dengan pembuatan bunga berbahan dasar plastik kresek. kampanye pemilahan sampah diadakan dengan maksud seluruh masyarakat RW 01 mampu sadar untuk memilah sampah anorganik dengan sampah organik. PERKEMBANGAN YANG DIALAMI WARGA Ibu-ibu peserta pelatihan menunjukkan adanya perubahan ke arah lebih baik tentang perlakuannya terhadap sampah. Mereka memiliki wawasan akan pentingnya memilah sampah. Mereka memilikii kesadaran ekonomi. Barang yang selama inidibuang ternyata bisa menjadi produk yang bisa dijual dengan harga pantas. Misalnya tempat air minum kemasan bisa dijual sampai Rp Padahal bahan baku sampah yang dibutuhkan hanya 175 ring minuman gelas. Jika ditimbang bobotnya hanya 3 ons. Bahan lain hanyalah benang plastik yang murah. Harga barang dimaksud jika tidak melalui tangan kedua sebagian besar menjadi keuntungan perajin. Margin kentungannya sangat tinggi. Hal itulah yang menjadi daya tarik mereka mengikuti pelatihan dan melanjutkannya menjadi hobi atau bahkan kegiatan tambahan yang menghasilkan uang. Poin-poin perkembangan yang dialami warga RW 01 kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang setelah mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut 1. Kesadaran masyarakat tentang sampah dan pemanfaatannya telah meningkat. 2. Volume sampah diperkirakan sudah berkurang sekitar 2 ton/minggu dan lingkungan terlihat lebih rapi. Nur Fatoni, dkk. Pendayagunaan Sampah… DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 95 3. Terdapat 5 orang peserta yang sudah mampu memproduksi produk dengan spesialisasi masing-masing dan terus berproduksi. 4. Pengelolaan sampah berbasi sitem bank sampah mulai diterapkan walau masih belum efektif dikarenakan pengelola yang merupakan anggota karang taruna berstatus pekerja dan pelajar. 5. Produk siap jual telah dimiliki hasil produksi sendiri namun jumlah masih sedikit, sehingga belum layak untuk dipasarkan secara besar-besaran KESIMPULAN Sampah adalah bahan sisa yang jika diolah dengan baik atau kreatif dapat bernilai dan merubah nilainya menjadi bukan sampah. program pendayagunaan sampah relatif berhasil walau belum 100 persen berhasil sepenuhnya menurut tim pengabdi. Pendayagunaan sampah jika ditekuni maka dapat memberi kontribusi yang sangat signifikan bagi kehidupan, Lingkungan menjadi lebih rapi, volume sampa yang dibuang terkurangi, kreatifitas masyarakat bertambah serta memperbaiki kondisi perkonomian dan semangat berwirusaha. Hasilnya pun dapat bersanding dengan produk-produk kerajinan lain yang dipasarankan bahkan dengan produk pabrikan. DAFTAR PUSTAKA Chandra, Dr. Budiman. Pengantar Kesehatan Lingkungan. 2007. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran Hartono, Rudi. Penanganan dan Pengelolaan Sampah. Penebar Swadaya UU No. 18 Tahun 2008 Wirjoatmodjo,Nuning dan Fardah Kecil Untuk Lompatan Besar. 2004. UNESCO Jakarta Office Yuwono,Rudi et. al. Kalau Sulit Dilawan, Jadikan Kawan. November 2007. Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan AMPL Pendayagunaan Sampah… Nur Fatoni, dkk. 96 DIMAS – Volume 17, Nomor 1, Mei 2017 Environmental Services Program. Comparative Assessment on Community Based Solid Waste Management CBSWM – Medan, Bandung, Subang, and Surabaya. November 2006. Development Alternatives, Inc. for USAID ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.

lHtWt.
  • 7ozqjkfmnu.pages.dev/373
  • 7ozqjkfmnu.pages.dev/109
  • 7ozqjkfmnu.pages.dev/332
  • 7ozqjkfmnu.pages.dev/563
  • 7ozqjkfmnu.pages.dev/102
  • 7ozqjkfmnu.pages.dev/316
  • 7ozqjkfmnu.pages.dev/166
  • 7ozqjkfmnu.pages.dev/413
  • terangkan tentang recycle menjadi kerajinan